Banteng Surabaya Minta PDAM Minimalisir Keluhan Pelayanan Air Bersih

Loading

SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno minta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada meminimalisir banyaknya keluhan seputar pelayanan air bersih.

Pihaknya juga mendorong agar PDAM Surya Sembada terus berinovasi untuk memperbaiki layanan kepada pelanggan. “Ini karena masih muncul keluhan soal kelancaran aliran, kualitas air dan pemasangan baru,” kata Anas Karno di Surabaya, Rabu (24/11/2021).

Menurut dia, keluhan yang terbanyak adalah soal tekanan air atau kelancaran aliran, karena tidak sedikit pelanggan yang dengan terpaksa harus menggunakan bantuan pompa agar alirannya bisa lancar.

“Kalau pagi jarang keluar (mengalir) bahkan ada yang sampai malam hari, sehingga banyak warga yang dengan terpaksa pakai pompa. Ini kan biayanya jadi doubel (bayar iuran air dan listrik),” bebernya.

“Kalaupun keluar, kualitas airnya masih keruh. Jadi, untuk mandi saja masih belum layak, apalagi untuk air minum,” imbuh legislator yang juga Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Terkait pembukaan pelanggan baru, Anas mengatakan jika hal itu bagus namun harus dibarengi dengan perbaikan kualitas tekanan. “Karena sering terjadi, ketika pelanggan baru mulai dialiri, dampaknya debit air yang keluar di tetangganya jadi mengecil,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, kepada jajaran direksi PDAM Surya Sembada Surabaya yang baru terpilih, pihaknya berharap agar memiliki visi dan misi yang bagus dari pada yang sebelumnya.

Anas juga menyampaikan soal program pengembangan usaha yang pernah disampaikan ke jajaran direksi sebelumya, yakni bagaimana PDAM bisa memproduksi air minum kemasan yang layak konsumsi masyarakat.

“Dicoba saja dulu. Saya kira PDAM mampu memproduksi air minum kemasan itu. Paling tidak, untuk sementara dijual ke Pemkot dulu. Efeknya banyak, disamping menambah pendapatan, kan bisa menambah tenaga kerja. Meski nantiya dibutuhkan cantolan hukum juga,” kata dia.

Anas tidak ingin ada warga miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang secara tidak langsung memberikan subsidi kepada warga kaya.

“Kepada jajaran direksi yang baru terpilih, saya berharap agar bisa kembali menghitung tarif yang akan diberlakukan kepada warga atau pelanggan. Saya juga sepakat dengan pak wali kota,” ujarnya.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya Arief Wisnu Cahyono sebelumnya menargetkan, pada Agustus 2023, seluruh warga Kota Surabaya akan teraliri air.

“Paling tidak air yang mengalir di rumah warga itu setinggi dua meter dalam waktu 24 jam. Itu yang paling utama karena itu menjadi amal jariyah bagi direksi dan Pemkot Surabaya,” ujarnya.

Menurutnya, PDAM ke depannya punya fungsi sosial sebagai BUMD di sebuah kota modern dan berkelas dunia, sehingga ditargetkan tidak ada satupun warga yang tidak teraliri air. (yols/pr)