PONOROGO – Vaksinasi di Kabupaten Ponorogo semakin digencarkan tiap harinya untuk membentuk herd immunity. Hingga kini, diperkirakan sudah mencapai 25% dari sasaran vaksin penduduk Ponorogo yang mencapai 700 ribuan orang. Dari sasaran vaksin bagi masyarakat umum sudah mencapai 19% lebih untuk dosis 1 dan 2, sasaran remaja 72 ribu lebih yang sudah divaksin lebih dari 6% dan bumil dengan presentase terendah. Ibu hamil yang ikut vaksinasi dosis pertama baru 78 orang dan dosis ke 2 hanya 1 orang.
Rendahnya pemberian vaksin bagi ibu hamil ini mendapatkan perhatian dari anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Ponorogo, Teguh Pujianto. Ia meminta Pemkab Ponorogo untuk menggencarkan vaksinasi terhadap ibu hamil.
Menurut Teguh, jika seorang ibu hamil terpapar covid-19, maka akan membahayakan 2 nyawa sekaligus, yaitu sang janin dan sang ibu. Apalagi ibu hamil termasuk kategori rentan terpapar covid-19.
Beberapa waktu lalu, di Ponorogo banyak kasus ibu hamil meninggal dunia bersama janinnya karena terpapar covid-19. Karena itu, vaksinasi terhadap bumil harus tetap digencarkan agar kejadian serupa diharapakan tidak terjadi lagi.
“Kami memantau animo ibu hamil untuk vaksinasi masih kurang, sehingga kami harapkan pemerintah atau pihak dinkes untuk sosialisasinya lebih digiatkan lagi. Karena mungkin para ibu hamil belum tahu ada jadwal vaksinasi atau masih ada ketakutan ikut vaksiansi, akibat kurangnya informasi terkait vaksiansi ibu hamil ini,“ jelas Teguh saat ditemui di Gedung DPRD Ponorogo, Jumat (10/9/2021).
Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, mengatakan Dinas Kesehatan Ponorogo bersama Polres Ponorogo dan Kodim 0802 Ponorogo terus menggencarkan program vaksinasi. Diakuinya, kemarin sempat kekurangan vaksin karena belum ada dropping dari pemerintah pusat. Namun sejak menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo sampai sekarang dropping vaksin lumayan tercukupi.
“Vaksinasi kita lakukan secara terus-menerus ke semua santri di pondok pesantren yang ada di Ponorogo yang jumlahnya mencapai ribuan. Tidak saja pondok pesantren dan sekolah umum, sasaran kita kali ini juga tempat-tempat ibadah, ya masjid, ya gereja,” kata Lisdyarita. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS