JEMBER – Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Achmad Basarah mengatakan, PDIP tidak hanya menyebarkan ideologi partai melalui melalui struktur kepengurusan hingga tingkat bawah. Sebab, PDI Perjuangan itu juga menebarkan ideologi Soekarno melalui organisasi sayapnya.
Salah satu organisasi sayap PDIP yang ditugasi menyebarkan ideologi Soekarno adalah Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Menurut Basarah, Megawati sudah berpesan ke Bamusi agar mengimplementasikan pemikiran Bung Karno tentang Islam.
Politisi yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pembina Bamusi Pusat itu mengungkapkan hal itu saat memberi pengarahan pada pelantikan Pengurus Cabang Bamusi Kabupaten Jember di gedung Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Jalan Nusa Indah Jember, Sabtu, (8/10/2016).
Selain pelantikan Bamusi, di acara yang sama juga dilakukan pelantikan pengurus Ranting PDIP se-Kabupaten Jember. (Ini, foto-foto Pelantikan Pengurus Ranting dan Bamusi Jember)
Hadir pula pada kesempatan itu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, anggota Fraksi PDIP DPR Arif Wibowo, Ketua dan Sekretaris DPD PDIP Jatim Kusnasi dan Sri Untari, serta Bupati Jember Faida dan Wabup KH Abdul Muqit Arief.
Basarah mengungkapkan, Megawati saat melantik pengurus pusat Bamusi pada 8 September 2016 berpesan agar organisasi sayap PDIP yang dipimpin Hamka Haq itu memperjuangkan Islam Nusantara yang berkemajuan. “Demi Indonesia Raya,” katanya.
Legislator DPR RI asal dapil 5 Jawa Timur ini menambahkan, Bung Karno digembleng oleh tokoh-tokoh Islam. Guru politik pertama Bung Karno bahkan HOS Tjokroaminoto yang juga pendiri Sarikat Islam.
Bung Karno, sambung Basarah, juga pernah menjadi murid pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. ”Beliau bahkan pernah menjadi ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu tahun 1938,” tutur Basarah.
Sedangkan ketika berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bung Karno mempelajari berbagai pemikiran kebangsaan. Islam dan kebangsaan akhirnya membentuk pemikiran-pemikiran Bung Karno.
“Dua konstruksi pemikiran itulah yang kemudian Bung Karno komparasikan dengan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa Indonesia yang hidup bertahun tahun di bumi nusantara,” ulasnya.
Bahkan dari sintesis pemikiran-pemikiran besar itu pula Bung Karno merumuskan Pancasila. “Bung Karno pertama kalinya memperkenalkan Pancasila pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, red) tanggal 1 Juni 1945,” katanya.
Sedangkan Hasto mengatakan, kader-kader PDI Perjuangan harus semakin aktif menyapa rakyat. Menurut dia, Megawati selalu mewanti-wanti agar kader PDIP solid dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Hasto juga mengingatkan seluruh elite partai mulai level DPP, anggota DPR sampai yang di eksekutif dan legislatif untuk turun dan menyapa rakyat. “Kekuatan utama partai adalah ranting, anak ranting dan satgas partai,” ucapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS