SURABAYA – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang DH bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan di Gedung Auditorium Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Surabaya.
Acara dilaksanakan selama tiga hari berurut, 28 sampai 30 Oktober 2022, dengan tiga materi pelatihan sesuai sasaran segmentasi peserta.
Pertama, Pelatihan Literasi Digital untuk generasi milenial dari kalangan siswa maupun mahasiswa yang dilaksanakan pada Minggu (30/10/2022).
Menurut Bambang DH, banyak hal positif yang bisa didapatkan dari kemajuan teknologi di era digital ini. Tapi, dampak buruknya juga ada. Mulai dari hoaks hingga cyber crime.

“Dengan belajar bersama di pelatihan literasi digital ini, masyarakat terutama generasi milenial akan paham bagaimana cara menghindari sehingga terpengaruh hoaks atau cyber crime,” ujarnya.
Pelatihan menghadirkan narasumber Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN, Riri Kusmarani S Kom MArt PhD.
Kedua, pelatihan Teknologi Pengemasan Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Dr Asep Nurhikmat MP memberikan paparan saat pelatihan tersebut.

Pelatihan ini untuk memperbaiki produk UMKM agar semakin baik dari segi mutu produk, kemasan hingga pemasarannya. Dengan meningkatnya mutu produk akan mampu menandingi produk pasar swalayan.
Bambang DH lantas mencontohkan kelompok nelayan Srikandi di daerah Kenjeran Surabaya, yang berhasil memasuki pasar modern Carrefour, dengan aneka produk olahan hasil laut, seperti bakso udang, abon udang, dan lain lain.
Ketiga, pelatihan menulis jurnal internasional yang diikuti dosen dari berbagai kampus dan jurusan pada Jumat (28/10).

Bambang DH pada acara itu memotivasi peserta untuk terus berinovasi menghasilkan temuan baru dalam setiap studi. Ia percaya bahwa sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia tak kalah dengan negara lain.
“Mudah-mudahan pertemuan semacam ini menghasilkan riset atau temuan-temuan yang bermanfaat,” ucap Bambang DH.
Pelatihan dengan pemateri peneliti muda Dr Eng Wendi Harjupa ST MEng, memberikan gambaran bagaimana teknik menulis karya ilmiah dan bagaimana cara menerbitkannya. Pada kesempatan itu ia mengajak para dosen yang menjadi peserta untuk selalu aktif berdiskusi. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS