Kamis
10 Oktober 2024 | 5 : 36

Bambang DH Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Pamurbaya

pdip-jatim-bdh-inilah

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Bambang DH prihatin dengan ditemukannya sejumlah spesies burung dilindungi yang mati tergantung di pohon hutan mangrove, Wonorejo, kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya).

“Kepedulian tumbuh kembang satwa di kawasan mangrove menjadi tugas bagi kita semua. Karena satwa liar yang ada juga memiliki peran terhadap ekosistem mangrove,” kata Bambang DH, Minggu (6/10/2019) malam.

Mantan Wali Kota Surabaya ini berharap kejadian tersebut adalah yang terakhir. Dia pun mengajak semua stakeholder masyarakat turut menjaga ekosistem di Pamurbaya.

“Saya akan mengajak pemerintah, akademisi dan komunitas untuk bekerjasama dalam berbagai aktivitas untuk melindungi satwa yang ada di Pamurbaya,” ujarnya.

Bambang DH dikenal sebagai tokoh yang peduli terhadap kawasan Pamurbaya. Dia inisiator pengembalian Pamurbaya sebagai kawasan konservasi yang sudah dipayungi Perda RTRW sebagai kawasan penyangga ekosistem pantai.

Disamping kaya dengan keragaman flora dan faunanya, Pamurbaya juga digunakan sebagai tempat transit rutin burung yang migrasi dari Australia ke Siberia.

Sebelumnya diberitakan, dua spesies burung dilindungi, yaitu Raja Udang Biru (empat ekor) yang merupakan spesies penetap dan Cekakak Suci (satu ekor) yang merupakan burung migran asal Australia ditemukan mati tergantung.

“Suatu perilaku yang sangat tidak beradab, karena burung-burung itu mati tergantung di pohon dan kakinya semua terikat,” ujar Agus Azhari, aktivis Wildlife Photography Surabaya.

Dia mengaku menemukan bangkai burung-burung tersebut, saat berniat memotret burung di hutan mangrove Wonorejo pekan lalu.

“Aktivitas saya setiap Minggu hunting foto burung, lalu melihat Raja Udang Biru terbang. Saat saya ikuti, ternyata ada di satu pohon bangkai-bangkai burung itu dalam keadaan tergantung,” ungkapnya.

“Saya langsung trenyuh dan sangat menyesalkan ada peristiwa itu,” sambungnya.

Dia menduga kematian burung-burung itu akibat tembakan senapan, karena ditemukan adanya bekas tembakan. Dugaan tersebut dibenarkan salah seorang dokter hewan, Happy Ferdiansyah, yang mengaku telah melihat luka-luka di bagian tubuh burung.

“Ada beberapa luka tembak yang ditemukan, jadi kemungkinan besar mati karena tertembak,” katanya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Cagub Tri Rismaharini Jalin Silaturahmi ke LDII Mojokerto

MOJOKERTO – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan silaturahmi ke ...
SEMENTARA ITU...

Atasi Kebutuhan Kesehatan Warga Terpencil, Inda-Aldi Siapkan Layanan Dokter Keliling

MADIUN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya dan Aldi Dwi Prastianto, yang ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Revitalisasi Pasar Kembang, Pedagang Sampaikan Dukungan Pada ErJi

SURABAYA – Puluhan pedagang dan pengrajin kue basah dari Pasar Kembang menyatakan dukungannya terhadap pasangan ...
KRONIK

PAC Sumbergempol Gelar Konsolidasi, Target Rekrutmen Saksi Capai 80 Persen

TULUNGAGUNG – Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menggelar ...
KRONIK

Takziah ke Rumah Korban Penganiayaan Suami, Mbak Nia Siap Kawal Hingga Tuntas

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, takziah ke rumah Nihayatus Saadah, korban ...
PEMILU

Mas Teguh Dukung Pengembangan Sendang Tirtaarum jadi Wisata Berbasis Lingkungan

BOJONEGORO – Calon bupati dan wakil bupati Bojonegoro, Teguh Haryono dan Farida Hidayati akan terus mendukung ...