BLITAR – KPU Kota Blitar menggelar debat ketiga Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Blitar 2024. Acara itu berlangsung di Gedung Kesenian Kota Blitar, Rabu (13/11/2024) malam.
Debat ini menghadirkan dua pasangan calon, yakni paslon no urut 1, Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro dikenal sebagai pasangan (Bambang-Bayu) dan Paslon no urut 2, Syauqul Muhibbin-Elym Tyu Samba.
Debat dibuka dengan pertunjukan tarian Blitar Kawentar yang mencerminkan semangat dan budaya lokal. Tema debat kali ini adalah “Persatuan dan Keselarasan Pembangunan,” yang menjadi fokus utama diskusi para calon.
Pada kesempatan itu, paslon no urut 1, Bambang Rianto -Bayu Setyo Kuncoro menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan Kota Blitar sebagai daerah yang ramah, aman, dan layak untuk berinvestasi.
Paslon yang diusung PDI Perjuangan dengan akronim Baba ini lebih mengedepankan pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif berbasis teknologi.
“Kota Blitar harus menjadi pusat perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri yang berlandaskan lingkungan dan teknologi,” ungkap Bambang.
Debat pun semakin menarik tatkala kedua pasangan calon menggunakan bahasa Jawa khas Blitar. Mereka saling merespons isu-isu penting, seperti pengelolaan retribusi dan pajak daerah, serta sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah.
Dalam isu tersebut, paslon no urut 1 menyoroti soal bagaimana mengatasi kebocoran dalam organisasi perangkat daerah (OPD) melalui penerapan sistem digitalisasi, terutama dalam persoalan parkir dan lainnya.
“Kami menawi (kalau) dilantik, mboten enten namine (tidak ada namanya) kenaikan parkir maupun pajak lain seperti restoran,” tegas Bambang.
Tak berhenti di situ saja, Bambang pun mempresentasikan visi serta program unggulan mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blitar.
Di mana dia menekankan perlunya menciptakan lingkungan yang kondusif selama Pilwali dan mengajak semua pihak mendukung proses demokrasi yang sehat dan damai.
“Proses demokrasi harus berlangsung adil dan tanpa kekerasan. Kami berkomitmen menjaga suasana harmonis agar Pilwali kali ini dapat melahirkan pemimpin yang diinginkan rakyat,” ujarnya.
Adapun, calon Wakil Walikota Blitar, Bayu Setyo Kuncoro pada kesempatan itu mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga mampu menjaga kestabilan dan kemajuan Kota Blitar.
Kata Bayu, dengan koordinasi yang baik antara semua pihak, lanjut dia, dirinya yakin visi pembangunan di Kota Blitar dapat berjalan lancar dan bakal terwujud dengan baik nantinya.
“Kita akan merangkul semua organisasi keagamaan demi terciptanya kenyamanan, keamanan, dan kedamaian, serta memberikan arahan kepada anak didik untuk berkembang,” ucap Bayu.
“Itu semua, salah satunya dapat diakomodir melalui program “Lapor Pak Be” yang kita sebut sebagai alternatif terbaik agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dan bergotong royong,” imbuh dia.
Dari pantauan media ini, kedua pasangan calon menunjukkan komitmen dan visi yang kompetitif untuk memajukan Kota Blitar.
Debat pamungkas ini diharapkan dapat membantu warga Kota Blitar dalam menentukan pilihan mereka pada Pemilihan Kepala Daerah yang akan berlangsung pada 27 November 2024 depan. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS