SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta agar semua pihak mengantisipasi jika terjadi lonjakan Covid-19 jenis Omicron di Kota Pahlawan. Salah satu bentuk antisipasi tersebut adalah pengoptimalan layanan Puskesmas.
“Termasuk jangan sampai ada petugas puskesmas tidak memberikan nomor HP kepada warga. Kepala puskesmas silakan memberikan nomor HP dan harus bisa dihubungi,” kata Khusnul, Jumat (21/1/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, tidak saja memberikan layanan kepada warga, tapi juga memberikan rasa nyaman warga, tidak cemas atau panik. Sebab kalau petugas kesehatan apalagi kepala kepala Puskesmas yang menjawab bikin warga tenang da nyaman. Imunitas tidak Drop. Ia mendorong agar semua kepala puskesmas tidak keberatan membagikan nomor HP kepada warga.
“Ini bagian dari optimalisasi layanan terbaik di tingkat puskesmas. Layanan kesehatan paling dekat dengan warga,” ungkapnya.
Ning Kaka, sapaan akrab Khusnul, meminta dinas kesehatan agar menyiapkan diri, jika apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang diprediksi bakal meningkat pada Februari. “Semua berharap tidak terjadi,” ujarnya.
Salah satunya, dengan menyiapkan rumah sakit darurat termasuk obat, sehingga kondisi darurat seperti sebelum-sebelumnya tidak terjadi.
“Jangan sampai kita mengalami kedaruratan seperti tahun sebelumnya. Jauh-jauh hari kita harus siapkan rumah sakit kita dan juga siapkan RS Lapangan Tembak dan BDH yang kemarin tetap difungsikan,” jelasnya.
Namun dalam upaya mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus covid perlu langkah terukur. Apalagi ada prediksi, kalau puncak penularan Omicron akan terjadi Februari. Beberapa hari lalu bahkan sudah ditemukan paisen Omicron di Surabaya.
Dia pun, tetap meminta Pemkot Surabaya mengaktifkan lagi call center. Bila perlu nomor kontak kepala puskesmas diketahui masyarakat.
“Kalau mengalami kedaruratan dan butuh kecepatan layanan seperti butuh oksigen dan lainnya tidak mengalami kesulitan seperti pada waktu sebelumnya,” tuturnya.
Ning Kaka juga meminta adanya pelibatan tokoh masyarakat di kampung dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menjaga pola hidup sehat dan bersih. “Semua elemen masyarakat harus bergotong royong mencegah tidak terjadi lonjakan Covid,” pungkasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS