TULUNGAGUNG – Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDI Perjuangan Tulungagung terus mengampanyekan produk-produk lokal yang diproduksi UMKM setempat.

Konsistensinya itu dibuktikan saat mengikuti kegiatan pagelaran seni tradisi tiban dan festival sholawat di Desa Pucung Lor, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jumat (17/6/2022).

Dalam bazar kegiatan seni budaya itu, BPEK PDI Perjuangan Tulungagung menjajakan produk-produk UMKM Tulungagung. Seperti krupuk singkong dengan aneka varian, jamu kunir asem dengan kemasan, es susu, sambal dan produk lainnya.

Kepala BPEK PDI Perjuangan Sumarno mengatakan, badan partai yang menaungi pemberdayaan ekonomi kreatif ini, akan konsisten dalam mengampanyekan produk-produk UMKM lokal Tulungagung.

Dalam event apapun, BPEK PDI Perjuangan Tulungagung akan membuka display produk-produk UMKM yang menjadi anggotanya, agar produk-produk dari masyarakat semakin dikenal oleh konsumen.

“Dalam event pagelaran seni budaya oleh BKN PDI Perjuangan Tulungagung yang digelar selama 3 hari ini (17-19 Juni 2022) ini, BPEK juga membuka stand untuk memasarkan produk UMKM Tulungagung,” kata Sumarno.

Selain membuat stand atau display di setiap kegiatan masyarakat, BPEK juga memakai platform digital sepeti medsos dan unicorn pasar digital untuk memasarkan produk-produk UMKM yang menjadi binaanya.

Menurut Sekretaris BPEK Tulungagung Rudi Pratomo Adi, pihaknya tak hanya membantu dalam pemasaran, tapi juga akan membantu para pelaku UMKM dalam hal pengurusan izin produksi, verifikasi dan validasi kesehatan produk, serta peningkatan kapasitas dalam memproduksi usahanya.

“Bagi para pelaku UMKM yang kesulitan dalam mengurus izin produksi, serta meningkatkan kapasitas produksi, BPEK PDI Perjuangan siap untuk membantu itu semua,” jelasnya.

Sebagai pengurus BPEK, Rudi berharap, dengan konsisten mengikuti event-event yang melibatkan masyarakat secara langsung seperti event seni budaya, dapat dijadikan media untuk mengenalkan produk UMKM lokal serta meningkatkan membantu pemasaran para pelaku UMKM di Tulungagung. (sin/pr)