Oleh: Dr. Sri Untari Bisowarno, M. Ap., Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)
DI usianya yang ke-73, Koperasi Indonesia bercita-cita untuk mewujudkan “Anggota Sehat, Koperasi Kuat dan Ekonomi Rakyat Berdaulat.” Cita-cita ini hendak menegaskan kembali, anggota menjadi titik fokus penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan koperasi.
Sebagai satu lembaga usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh anggotanya untuk memenuhi kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya, maka sudah seyogyanya strategi penguatan koperasi dilakukan dengan pendidikan dan pemberdayaan anggota. Dengan demikian, peran aktif anggota menjadi titik-sentral denyut koperasi.
Di sisi lain, peran aktif anggota juga berdampak pada kesiapan kita menghadapi berbagai dinamika sosial; berdampak pada gerak langkah kita mewujudkan kesejahteraan yang berlandaskan keadilan. Karena itu, pembangunan koperasi Indonesia ke depan harus mendasarkan dirinya pada cita-cita besar Bung Hatta: menegakkan ekonomi rakyat.
Memperteguh daulat ekonomi rakyat.
Lebih jauh, kedaulatan ekonomi rakyat ini dapat kita terjemahkan sebagai satu kemandirian yang dibayangkan Bung Karno dalam trisaktinya. Satu kemandirian ekonomi yang akan menopang kestabilan politik dan memperkuat kebudayaan kita sebagai identitas.
Untuk mewujudkan ekonomi yang berdaulat itu, ada tiga hal yang harus dilakukan koperasi. Pertama, koperasi harus mampu membangun dan menjaga kepercayaan rakyat, pemerintah, serta seluruh stakeholder ekonomi dengan kinerja yang baik.
Kedua, koperasi harus mampu membangun kesadaran di antara insan koperasi untuk senantiasa intropeksi dan retrospeksi pada dirinya sendiri dan diri usahanya agar tahu apa yang harus diprioritaskan dalam pengembangan dan perbaikan.
Ketiga, koperasi harus mampu beradaptasi dengan era digital dengan teknologi informasi, bahkan big data dan artificial intelegent. Kemampuan adaptasi ini tidak terlepas dari upaya menjadikan koperasi sesuai dengan gerak zamannya.
Koperasi tidak stagnan. Koperasi dinamis dengan perkembangan zaman. Seperti kita tahu, era digital terus menggiring kita pada pola hidup mobile: berbagai kebutuhan kita bisa dipenuhi dengan cara praktis dalam satu aplikasi.
Akan tetapi, berbagai tantangan zaman dan keinginan untuk menjadikan koperasi sesuai gerak zaman, membutuhkan komitmen pendidikan dan pemberdayaan anggota koperasi.
Penguatan jati diri koperasi harus menjadi pegangan dalam pembangunan dan pengembangan koperasi. Sebab, bagaimana pun zaman bergerak dan berkembang, jati diri koperasi harus tetap menjadi landasan ideologi dan filosofis dalam implementasi dan praktik koperasi.
Jika koperasi mampu menjaga jati dirinya, mampu menerapkan kinerja yang baik, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zamannya, maka koperasi akan menjadi kekuatan eknomi yang dahsyat.
Kekuatan ekonomi yang kokoh dan dapat menyokong terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara merata. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS