JOMBANG – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Jombang terus menggodok Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Dalam instruksi tersebut, sektor pemerintahan non-kementerian anggarannya dipangkas sebesar Rp 306,69 triliun.
DPRD Kabupaten Jombang yang sebelumnya biaya perjalanan kunjungan kerja (kunker)-nya dikecam karena dinilai cukup fantastis, berencana bakal memangkas anggaran perjalanan dinasnya sebanyak 50%.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Jombang telah menghabiskan dana sebesar Rp 6,5 miliar untuk melakukan aktifitas kunjungan kerja.
Beberapa tokoh masyarakat menilai, kegiatan tersebut sebagai besar pasak daripada tiang. Sehingga, menuai tuntutan dari berbagai kalangan untuk dilakukan refocusing anggaran
Wakil ketua DPRD Kabupaten Jombang, Donny Anggun menerangkan, pihaknya sudah melakukan pembahasan tentang refocusing anggaran, termasuk anggaran perjalanan dinas sejak beberapa hari lalu.
Saat ini, anggota dewan sedang menunggu penandatanganan petunjuk teknis (Juknis) oleh pemerintah pusat pada tanggal 20 Februari mendatang.
Setelah itu, DPRD Jombang baru bisa mengidentifikasi poin-poin yang perlu disesuaikan ulang.
“Informasinya hari kamis ini akan ada juknis dari Permendagri soal implementasinya,” ujar Donny dikonfirmasi di Jombang, Selasa (18/2/2025).
Selanjutnya, pembahasan lebih lanjut soal efisiensi anggaran yang lebih merinci akan dilaksanakan pekan depan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
“Kita sudah rapat dengan Banggar (Badan Anggaran), mungkin minggu depan akan ada rapat dengan TAPD,” ungkap politisi PDI Perjuangan itu.
Dia juga menegaskan, DPRD Jombang siap beradaptasi dengan arahan pemerintah pusat.
Pemangkasan anggaran perjalanan dinas, ATK, acara seremonial dan lain sebagainya, menurut dia, tidak akan memengaruhi kerja-kerja legislatif dari dewan Jombang.
“Yang jelas kita sesuai dengan apa yang diinstruksikan dalam Inpres maupun Peraturan Menteri Keuangan (PMK),” pungkas Donny. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS