MALANG- Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyebut, Malang merupakan miniatur Indonesia. Sebab, hampir semua suku di Indonesia ada di Malang.
Meski demikian masyarakat Malang bisa hidup dengan rukun satu sama lain.
“Saya melihat dalam perjalanan sejarah, di Malang ini semua rukun, bersatu, bersaudara, dalam sebuah ikatan saudara sebangsa setanah air,” kata Jokowi saat pidato politik kampanye terbuka di GOR Ken Arok, Kota Malang, Senin (25/3/2019).
“Di sini kan ada Masjid Jami dan Gereja Imanuel. Benar? Yang berjejer, rukun, tidak pernah ada masalah,” lanjut dia.
Jokowi pun berharap kondisi rukun bersatu tersebut semestinya jadi contoh bagi masyarakat yang hidup di daerah lain.
Jokowi juga menyebut Malang Raya sebagai barometer di bidang seni, olahraga, kuliner bahkan politik.
Kondisi “menyejukkan” Malang Raya itulah yang membuat Jokowi beserta tim suksesnya memilih daerah itu sebagai salah satu yang dikunjunginya di hari-hari pertama kampanye terbuka Pemilu 2019 ini.
Dia pun berharap agar pendukungnya semakin solid dalam memenangkan pesta demokrasi tahun ini. “Singo edan yang selalu kompak, solid dan militan,” ujar Jokowi
Saat kampanye di GOR Ken Arok, Kota Malang ini, Jokowi membuka pidatonya dengan memekikkan salam, “salam satu jiwa, Arema!”
Dia meneriakkan salam tersebut tiga kali. Massa yang memadati lokasi berteriak riuh menyambut salam Jokowi itu.
Sementara itu, Cawapres nomor urut 01 Kiai Haji Ma’ruf Amin mengatakan, pihaknya tidak terbuai pada sejumlah hasil survei yang menempatkannya bersama Jokowi pada posisi elektabilitas tertinggi.
Ma’ruf menegaskan, segenap tim sukses akan terus bekerja sesuai strategi yang telah dirancang sebelumnya.
“Gas pol, tetap gas pol,” ujar Ma’ruf di Rumah Situbondo Menteng, Jakarta Pusat, Senin.
Ma’ruf mengatakan, saat ini sudah banyak lembaga survei yang merilis hasil survei elektabilitas dirinya bersama Jokowi dan Prabowo-Sandiaga.
Hasil survei itu beragam. Ada yang menyebut selisih kedua pasangan calin tipis, namun ada pula yang menyebut selisih keduanya terpaut hingga 20 persen.
Namun, apabila diambil rata-rata, selisih elektabilitas antara ia dan Jokowi dengan sang rival itu terpaut sekitar 19 persen.
Ma’ruf menekankan, pihaknya ingin memastikan kemenangan tebal pada Pemilu 2019. Pihaknya bakal memanfaatkan sisa waktu masa kampanye terbuka dengan sebaik-baiknya.
“Kami akan terus genjot di 20 hari terakhir ini. Kami akan mengoptimalkan kampanye. Baik yang indoor, maupun outdoor,” ujar Ma’ruf. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS