SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno menyoroti kualitas air PDAM Surabaya beberapa bulan terakhir. Selain debit air yang mengecil, para pelanggan juga mengeluhkan kualitas air PDAM yang berbau dan berwarna.
Kondisi itu dirasakan oleh para pelanggan PDAM di kampung Kedung Tomas dan kampung Semolowaru, Kecamatan Sukolilo.
Mendengar keluhan tersebut, legislator Fraksi PDI Perjuangan ini langsung turun mengecek kondisi air yang dikeluhkan warga.
Menurut Anas Karno, masalah kualitas air PDAM sebenarnya sudah menjadi masa lalu. Namun, nyatanya masalah klasik tersebut masih saja dialami dan merugikan para pelanggan.
“Kinerja seperti apa jika begini. Kualitas dan kuantitas pelayanan sudah menurun. Ironisnya lagi sudah berbulan-bulan terjadi,” kata Anas Karno, kemarin.
Dia juga menyinggung keseriusan PDAM dalam komitmennya menjalankan program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bahwa di tahun 2023 seluruh pelanggan PDAM teraliri air bersih.
“Kita akan panggil, kita akan tanya sejauh mana keseriusan dan komitmen atas program tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Sumilah, seorang warga Kedung Tomas gang 4 mengungkapkan, sudah beberapa bulan terakhir air PDAM warnya kuning, berbau amis, dan kurang lancar. “Warga kampung ini semua mengalami,” ungkap Sumilah, Minggu (3/12/2023).
Menurutnya, dengan kondisi seperti itu saat ini warga sangat kesulitan dan menambah biaya untuk mendapatkan air bersih dengan membeli air galon isi ulang.
“Sulit sekali karena warga butuh air. Untuk memasak kami menggunakan air galon isi ulang, kemudian untuk air dari PDAM ini saya harus mengendapkan dulu agar kotorannya mengendap kemudian baru bisa digunakan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua RT 02 RW 03, Samian membenarkan keluhan yang dialami warganya tersebu. Bahkan dia juga mengaku telah melaporkannya kepada kelurahan hingga pihak PDAM, namun belum ada jalan keluar.
“Saya sudah laporkan dan ditanggapi dengan mengirimkan bantuan air tanki dari PDAM hingga saat ini baru dikirim dua kali,” tutur Samian.
Kondisi serupa juga dialami warga Semolowaru. Ketua RW 03 Semolowaru Puryanto mengatakan bahwa belakangan ini warganya mengeluhkan kondisi air PDAM yang keruh dan berbau.
“Ini terjadi sudah berbulan-bulan yang lalu, bahkan hampir enam bulan ini air PDAM sudah bau amis dan berwarna kekuning-kuningan,” terangnya.
Atas kondisi tersebut, bebernya, membuat warga terpaksa harus menguras air setiap dua hari sekali.
“Kalau untuk masak warga kebanyakan membeli galon isi ulang. Kemudian ibu-ibu juga tidak berani mencuci seragam sekolah anaknya menggunakan air PDAM karena airnya yang berwarna kuning,” ungkapnya. (dhani/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS