LUMAJANG – Anggota DPRD Jawa Timur, H Agus Wicaksono SSos menggelar Workshop Toleransi dan Keberagaman, Minggu (3/12/2023).
Kali ini, kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan petani terdampak jebolnya Dam Gambiran, yang selama ini mengalami kekeringan.
Workshop yang bertemakan ”Memperkuat Toleransi Dan keberagaman Dalam Bingkai Persatuan Indonesia” bertempat di lahan kering milik petani Desa Boreng Kecamatan Lumajang.
Dalam penyampaiannya, Agus Yudha, sapaan akrabnya menekankan pentingnya menjaga toleransi di antara keberagaman suku dan agama di negeri ini. Pihaknya berharap, semua lapisan masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang pemilu 2024.
“Pemilu sudah dekat. Boleh berbeda pilihan, asalkan saling menghormati dan saling menghargai. Yang paling penting, bisa menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa Indonesia,” terangnya.
Sebelumnya, Agus Yudha, menerangkan bahwa dirinya telah mendapat aspirasi masyarakat terdampak jebolnya Dam Gambiran. Katanya, Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama ini sudah koordinasi untuk mengambil langkah langkah jalan keluar dan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut, Agus Yudha menjelaskan, bahwa secara aturan sebenarnya wewenang dari Pemerintah Kabupaten Lumajang, karena luasan lahan kurang dari 1000 hektar. Solusi dari pemerintah Provinsi Jawa timur diputuskan memberikan Dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk pembangunan Dam Gambiran di tahun 2024.
“Dalam hal ini, misi kami salah satunya adalah mensejahterakan masyarakat petani melalui pembangunan sarana dan prasarana. Begitu juga Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang juga menginginkan mensejahterakan petani khususnya, di Jawa timur,” tegasnya.

“Karena ini sifatnya darurat, pasti akan mendapatkan prioritas, pelaksanaanya secepat mungkin di awal tahun 2024. Namun, saat ini masih proses lelang karena anggaranya lumayan besar, kurang lebih 10 Milyar,” tambahnya.
Hasan, selaku ketua Gapoktan Kecamatan Lumajang menjelaskan keluhannya dalam beberapa tahun ini. Pasalnya, tidak ada keseriusan skala prioritas Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menangani kekeringan yang di akibatkan dari jebolnya Dam Gambiran selama 3 tahun terakhir.
“Kami berharap dengan adanya pertemuan ini bisa di serap aspirasi masyarakat yang selama ini mengalami kerugian puluhan milyar secara perputaran ekonomi di tiga desa.”
“Kami menginginkan supaya di bangunnya Bendungan Dam Gambiran secara permanen dan dibuat skala prioritas karena dampaknya luar biasa selain keringnya lahan pertanian, sumur sumur warga juga mengalami kekeringan,” ujarnya. (ndy/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS