Rabu
09 April 2025 | 4 : 00

Fraksi Banteng Soroti Tingginya Angka Pengangguran di Kota Malang

pdip-jatim-230806-luluk-zuhriyah

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang menyoroti tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang yang masih berada di angka 7,66 persen. Sebab angka tersebut dianggap masih berada di atas target yang ditentukan Pemprov Jatim, yaitu 5,49 persen.

Padahal, sebagai daerah dengan potensi ekonomi terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya, Kota Malang diharapkan mampu memanfaatkan berbagai peluang pengembangan ekonomi di sektor industri kreatif dan digital yang mampu menyerap tenaga kerja. Utamanya masyarakat yang berada di kategori usia produktif.

“TPT di kota Malang ini masih sangat tinggi, sehingga kami mengingatkan dengan fenomena jebakan ekonomi di Kota Malang. Sebab bonus demografi harus bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Malang, bukan malah menjadi kutukan,” ujar juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Luluk Zuhriyah, Jumat (4/8/2023).

Dalam agenda penyampaian Pandangan Umum Fraksi DPRD, terkait Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Perubahan dan Plafon Anggaran Sementara APBD Kota Malang Tahun 2023, Luluk menegaskan sikap Fraksi PDI Perjuangan yang meminta Pemkot memberikan perhatian ekstra terhadap tingkat pengangguran terbuka.

Apalagi Pemkot Malang pada tahun anggaran 2023 mengusung tema “Pemanfaatan Industri Kreatif melalui Transformasi Digital dengan Dukungan Infrastruktur yang Terintegrasi”. Luluk mempertanyakan sejauh mana peran Pemkot Malang dalam memaksimalkan potensi industri kreatif itu.

“Spirit tersebut masih bersifat semboyan, sebab road map pembangunannya belum terlihat secara konkret. Artinya misi tersebut terkesan formalitas saja,” tegasnya.

Menurutnya, Pemerintah RI saat ini sudah seringkali mempromosikan arah baru ekonomi Indonesia yang ditopang sektor UMKM, ekonomi kreatif dan ekonomi milenial. Ini sebagai sebuah terobosan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sehingga Kota Malang yang memiliki potensi tersebut harus bisa memanfaatkan melalui strategi dan kebijakan anggaran yang sesuai,” jelas Luluk Zuhriyah.

Apalagi dalam 4 tahun terakhir, dia menyoroti serapan anggaran belanja Kota Malang yang sangat mengecewakan karena masih berada di bawah minimal 90 persen yang ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Padahal, seharusnya Kota Malang sebagai salah satu daerah yang memiliki kompleksitas dan tantangan pembangunan bisa memanfaatkan anggaran yang ada secara optimal dan bisa melakukan serapan anggaran di atas 95 persen,” ujarnya. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Bupati Ony Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Baru Satreskrim Polres Ngawi

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gedung Satuan Reserse Kriminal ...
KRONIK

Pimpin Apel Gabungan, Bupati Fauzi Sampaikan Pentingnya Ketulusan dalam Melayani

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan ...
EKSEKUTIF

Bupati Gresik Gelar Halal Bihalal, Ajak Seluruh Pegawai Tingkatkan Kolaborasi Membangun Daerah

GRESIK – Setelah libur panjang IdulFitri 1446 H, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Asluchul ...
EKSEKUTIF

Bupati Lukman Pimpin Apel Perdana Usai Libur Lebaran, Ingatkan OPD Tingkatkan Kinerja

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, memimpin apel perdana setelah libur Hari Raya IdulFitri di halaman ...
SEMENTARA ITU...

Hari Pertama Kerja Pascalibur Lebaran, Widarto Diserbu Wartawan dan Dikunjungi Wabup Jember

JEMBER – Hari pertama masa kerja aktif pascalibur Lebaran Idul Fitri 1446 H, Selasa (8/4/2025) Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Hadiri Perangkatan Peserta Balik Gratis Lebaran, Sutardi: Bentuk Nyata Pelayanan Masyarakat

MADIUN – Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, menghadiri pelepasan rombongan peserta program balik gratis Lebaran ...