BANYUWANGI – Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo, melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Selasa (25/7/2023). Sejumlah agenda kerja dilaksanakan Ibu Negara bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin dan ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) selama satu hari. Turut mendampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Salah satu agenda kerja Ibu Negara di Banyuwangi yaitu meninjau program penanganan stunting. Tiba di Banyuwangi, Ibu Negara mengunjungi Pendopo Sabha Swagatha. Di sana, Ibu Iriana bertemu dengan para kader posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling (mlijoan) yang dilibatkan menangani stunting di Banyuwangi.
Ibu Iriana tampak berdialog dengan penjual sayur keliling, Agus Sunarto, yang bertugas mengantar makanan bernutrisi untuk ibu hamil dan bayi resiko stunting gratis. Ibu Negara menanyakan bagaimana proses pengantaran makanannya.
“Makanan ini diantar setiap hari dan segera, karena kan harus segar Bu. Untuk makanan yang diberikan harus memiliki protein tinggi,” ujar Agus pada Ibu Negara.
“Untuk bahan makanan tidak bisa sembarangan. Ditentukan oleh ahli gizi dari puskesmas. Misalnya hari ini ngantar telur sama ikan, besok daging dan telur puyuh, dan lainnya. Yang jelas memiliki protein tinggi,” tambah Agus.
Ibu Iriana juga mengobrol dengan Debora, kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas melakukan pendampingan penanganan stunting. Menu yang diberikan harus dijaga kualitasnya.
“Bukan kami atau penjual sayur keliling yang menentukan, tapi ahli gizi. Selain itu, kalau ada komplain dari penerima akan langsung diganti,” ujar Debora.
Mendengar penjelasan mereka, Ibu Negara mengapresiasi program tersebut. Ibu Iriana mengaku senang melihat program-program penurunan stunting yang dilakukan Pemkab Banyuwangi.
“Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis,” kata Ibu Iriana.
Penanganan stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 dapat berada di bawah 14 persen
Di Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak. Di antaranya, dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Bupati Ipuk menjelaskan, untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling alias “mlijoan”. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari Puskesmas.
“Jadi, orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stuntingnya terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan,” ujar Bupati Ipuk.
“Sebulan sekali, kita juga gerakkan ribuan ASN untuk belanja makanan bergizi lewat Hari Belanja UMKM, hasilnya kita donasikan untuk penanganan stunting,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Negara juga bertemu dan berdialong dengan remaja calon pengantin, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting. (aras/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS