Sabtu
22 Februari 2025 | 6 : 09

Di Kala Kanang dan Agit Nobar Hati Suhita Bersama Muda Mudi Ngawi

IMG-20230722-WA0019_copy_1175x676_copy_881x507

NGAWI – Muda mudi di Kabupaten Ngawi mendapatkan kesempatan nonton film Hati Suhita. Bertempat di bioskop Ngawi, puluhan pemuda dan pemudi dari Kecamatan Ngawi, Pitu dan Kasreman nonton bareng (nonton bareng) Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), dan Anggota DPRD Ngawi, Feligia Agit Hendiadi. Hadir juga Mbak Esti serta Agus Budianto (Black Hoe).

Selain nobar Hati Suhita, muda mudi Ngawi itu juga mendapatkan pengarahan dari Kanang atau Mbah Kung. Dalam kesempatan itu, Kanang memaparkan potensi yang dimiliki generasi muda saat ini.

Seperti misal ketertarikan generasi muda dengan teknologi informasi. Kanang berpendapat, generasi muda harus menjadi pelaku, tidak hanya menjadi objek ekspensi teknologi informasi dengan segala produknya.

“Generasi muda, Gen Z dan Milenial, yang pertama harus disatukan terlebih dahulu. Anak-anak yang suka dengan IT, harus di-melek-kan lagi, apa manfaatnya itu semua. Generasi kita tidak hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek,” kata Kanang saat dikonfirmasi pdiperjuangan-jatim.com, pada Jumat (21/7/2023) semalam.

Mantan Bupati Ngawi dua periode itu juga berpesan, generasi muda hendaknya memiliki mental entrepreneur. Menurutnya, dengan mental entrepreneur, generasi muda akan lebih mudah melihat peluang yang ada.

Apalagi, dikolaborasikan dengan teknologi informasi saat ini, generasi muda akan jauh lebih mudah melihat peluang-peluang, apabila bermental entrepreneur.

“Jadi kita tidak hanya bermain game, tidak hanya menjadi penonton YouTube. Tetapi bagaimana kita bisa menjadi pelakunya, tidak hanya sebagai objek teknologi. Ini yang harus diajarkan kepada generasi muda, bahwa teknologi bisa menjadi peluang,” kata Kanang.

Memberikan sedikit ulasan film, Kanang mengatakan, film Hati Suhita lebih kepada emansipasi wanita. Bahwa wanita, kaum perempuan juga diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi. Wanita tidak boleh lagi dimaknai sebatas ‘konco wingking’ bagi seorang pria. Pemahaman itu, menurut Kanang harus dikikis. Para wanita memiliki hak yang sama untuk berdaya.

“Perempuan harus berprestasi, perempuan memiliki kesempatan yang sama, perempuan bisa menjadi masa depan bangsa,” kata Kanang.

Kanang menambahkan, sejarah Indonesia membuktikan, bangsa dan negara sebesar ini pernah dipimpin oleh sosok perempuan. Yakni Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden RI ke 5, sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh perempuan yang memiliki kiprah penting di Indonesia.

“Maka itu harus menjadi suatu contoh bagi kita semua, bahwa perempuan itu harus diberikan tempat dan kesempatan yang sama,” papar Ir. Budi Sulistyono (Kanang).

Sementara itu, Feligia Agit Hendiadi, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi menyampaikan, nobar film Hati Suhita sebagai bentuk penghargaan bagi ekosistem perfilman tanah air. Dengan mengajak anak-anak muda nobar film produksi anak bangsa, juga sebagai bentuk dukungan terhadap film tanah air.

“Kita harus mencintai film-film karya Indonesia,” pesan Agit sapaanya.

Kepada anak-anak muda, Kepala BPEK DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu menyampaikan, partai Banteng Moncong Putih partai yang dekat dengan generasi muda. Terbukti, selain nobar, PDI Perjuangan Ngawi juga kerap mengadakan even yang bersinggungan dengan anak-anak muda.

“PDI Perjuangan ini partainya anak muda. Kita punya mimpi besar bersama PDI Perjuangan, sinergitas ini akan terus kita gelorakan,” papar Feligia Agit Hendiadi, saat nobar film Hati Suhita bersama anak-anak muda Ngawi.

Hati Suhita, sebuah film drama Indonesia adopsi dari novelis Khilma Anis tengah jadi perbincangan kaula muda. Film ini berkisah tentang perjuangan getir Alina Suhita seorang perempuan matang yang ingin mempertahankan biduk rumah tangganya dengan Gus Biru. Film sepanjang 137 menit, berlatar pesantren di Kediri ini begitu menguras emosi.
Sedikit mengulas film Hati Suhita. Film ini berkisah tentang Suhita yang harus menerima perjodohan dengan Gus Biru yang tidak mencintainya.

Alur film menampilkan perjuangan Suhita demi mendapatkan hati Gus Biru yang masih belum bisa move on dari Rengganis, kekasihnya saat masih mahasiswa.(amd/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

BERITA TERKINI

Prediksi Ketua Komisi B DPRD Jember, Hasil Panen Petani Tahun Ini Tak Akan Sesuai Target

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto memprediksi target 1 ton perolehan gabah dari setiap luasan ...
LEGISLATIF

Target Pajak Daerah Tercapai, Supono Minta Pemkab Lamongan Genjot Kesejahteraan Rakyat

LAMONGAN – Tren positif realisasi pajak daerah di Kabupaten Lamongan terus berlanjut. Pada 2024, target sebesar Rp ...
LEGISLATIF

Reses di Kediri Renny Pramana Disambati Aturan Baru BPJS Kesehatan

KEDIRI – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana melaksanakan reses I tahun ...
KRONIK

Instruksi Kada PDI Perjuangan Tak Ikuti Retret, Said Abdullah: Masih Berlaku

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan MH Said Abdullah menegaskan, instruksi larangan bagi kader Banteng mengikuti ...
SEMENTARA ITU...

Sedang Luar Kota, Ketua DPRD Trenggalek Tetap Terima Tuntutan Aksi Mahasiswa via Daring

TRENGGALEK – Puluhan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Trenggalek (AMT) meluruk Gedung DPRD setempat, ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Widarto Sepakat Kawal Tuntutan Demonstran Aksi “Indonesia Gelap”

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Jember Widarto sepakat mengawal tuntutan mahasiswa soal penolakan terhadap UU Minerba, ...