PONOROGO – Tiga minggu jelang coblosan Pilkada Kabupaten Ponorogo, pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan, Amin-Agus Widodo, masih di atas pasangan lainnya.
Hasil survei ini dilakukan SCG Consulting Surabaya, keterpilihan atau elektabilitas pasangan ini mencapai 37 persen. Sementara pasangan Sugiri-Sukirno memperoleh 33%, Misranto-Isnen 3% dan Ipong-Sudjarno 27%.
“Hasil survei ini menunjukkan posisi pasangan Amin-Agus memang unggul daripada pasangan lainnya. Tapi posisi ini belum aman betul untuk memenangkan Pilbup Ponorogo, karena situasinya sangat dinamis,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Bambang Yuwono, Jumat (20/11/2015).
Politisi yang juga anggota DPRD Jawa Timur dari dapil 7 ini minta jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Ponorogo, hingga ke tingkat pengurus terbawah, tetap bekerja keras melakukan penguatan mesin pemenangan di semua lini.
“Operasi teman-teman dari luar Kabupaten Ponorogo untuk membantu kemenangan pasangan Amin-Agus juga harus lebih dimasifkan. Sehingga suara untuk Amin-Agus bisa lebih meningkat lagi,” ajaknya.
Menurut Bambang, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menggenjot suara pasangan Amin-Agus, hingga masa coblosan 9 Desember depan. Selain gotong royong kader, anggota dewan, dan jajaran pengurus partai, jelasnya, banyak isu yang bisa digarap.
“Seperti komitmen pasangan Amin-Agus, yang akan memperbaiki infrastruktur jalan sampai di wilayah desa di Kabupaten Ponorogo. Juga penyediaan sarana transportasi untuk anak sekolah. Program Amin-Agus ini harus nyampai ke masyarakat,” kata dia.
Program perbaikan pembangunan dan perbaikan infrastruktur ini, tambahnya, nyambung dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Untuk tahun 2016, Presiden Jokowi sudah menganggarkan perbaikan infrastruktur Rp 300 triliun lebih. Sebelumnya hanya Rp 200 triliun,” ungkap Bambang.
Oleh karena pasangan Amin-Agus diusung PDI Perjuangan, imbuh dia, maka program pasangan ini nantinya bisa lebih mudah disinergikan dengan program pemerintah pusat.
Survei internal Pilkada Ponorogo dilakukan SCG Consulting Surabaya dengan metodologi stratified random sampling terhadap WNI berusia 17 tahun ke atas sebanyak 400 responden yang tersebar di seluruh Kabupaten Ponorogo dengan tingkat MoE (margin of error) di 3% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengambilan data survei lapangan berlangsung 8-14 November 2015
Presentasi survei yang dilakukan Kamis (19/11/2015) di Tosanan Jambon tempat kediaman Amin ini dilakukan basis Sampling menggunakan stratified random by-name by-address Daftar Pemilih Sementara Pilkada Kabupaten Ponorogo. Dengan margin of error 3% dan tingkat kepercayaan 95% dengan beberapa kali pertanyaan kontrol untuk menguji konsistensi responden maka dapat dikatakan karakteristik responden konsisten.
Survei ini dibiayai DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang menjadi bagian dari monitoring evaluasi 18 Pilkada di Seluruh Jawa Timur. Dalam survei tahap dua ini, keterpilihan atau elektabilitas Amin-Agus 37%, Sugiri-Sukirno memperoleh 33%, , Misranto-Isnen 3% dan Ipong-Sudjarno 27%.
Tiga pokok kekuatan pasangan Amin-Agus pada persepsi pemilih atas kedekatan Amin-Agus dengan rakyat (71%), keberhasilan pemerintah incumbent membangun fasilitas di bidang kesehatan (74%) dan pemilih merasa puas atas fasilitas infrastruktur pendidikan (87%).
Ditemukan juga walau 41% responden masih merasa harga obat terlalu mahal tetapi aksesibilitas ke fasilitas kesehatan relatif dipersepsi mudah (80%), gampang menemukan dokter (71%) dan 68% merasa orang miskin di wilayahnya tertangani dengan baik.
SCG merekomendasikan beberapa langkah untuk mempertahankan keunggulan elektabilitas Amin-Agus. Di antaranya terus menggerakkan mesin partai dan relawan dengan isu kampanye yang lebih menyentuh. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS