Selasa
20 Mei 2025 | 2 : 49

Risma: Tak Ada Lagi Surabaya Pinggiran!

pdip jatim - risma - UMKM Aspringta

pdip jatim - risma - UMKM AspringtaSURABAYA – Pengembangan pelayanan publik terintegrasi dengan proyek infrastruktur menjadi fokus program kerja pasangan Cawali-cawawali Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Tidak hanya tengah kota, pembangunan infrastruktur juga dilakukan di kawasan pinggiran, seperti di wilayah Surabaya Barat.

Bahkan, pasangan petahana yang diusung PDI Perjuangan tersebut sudah mulai merealisasikannya, saat masih memimpin Surabaya. Yakni dengan memulai pembangunan proyek Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya.

Proyek ini terbagi menjadi empat tahap, dimulai dari Tambak Osowilangun hingga perbatasan Kabupaten Gresik. Tahap pertama sepanjang 2,18 km dimulai dari kawasan Lakarsantri hingga Kabupaten Gresik sudah diresmikan Tri Rismaharini di akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya.

“Ini awal dimulainya proyek infrastruktur, yang nantinya bisa terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat sekitar,” kata Whisnu Sakti Buana, Rabu (28/10/2015).

Seiring pembangunan JLLB, di kawasan Surabaya Barat, jelas Whisnu, juga dilakukan pengembangan pelayanan publik, baik sarana pendidikan maupun puskesmas. Sehingga, masyarakat sekitar tiga kecamatan yakni, Benowo, Sambikerep dan Pakal bisa ikut merasakan dampak pembangunan infrastruktur tersebut.

“Jadi seperti yang disampaikan Bu Risma, di Surabaya ini sudah tidak ada lagi kawasan pinggiran,” ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Apalagi, tambah Mas WS, sapaan Whisnu Sakti, di kawasan Benowo dan Pakal mempunyai potensi pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Salah satunya, kampung asli kuliner Semanggi Suroboyo dan tambak garam.

“Nah, dengan adanya infrastruktur JLLB, akan berpengaruh positif bagi masyarakat di kawasan tersebut,” jelas dia.

Dampak positif lainnya, urai Whisnu, potensi wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik tersebut nantinya makin bisa dikenal lebih meluas. Apalagi, pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi salah satu bidang yang disiapkan Pemkot Surabaya menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Agar warga Surabaya ke depan tetap bisa menjadi tuan rumah di kotanya sendiri,” ucap pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.

Seperti diketahui, proyek JLLB secara keseluruhan panjangnya 19,8 km; lebar 55 meter yang dimulai dari Tambak Osowilangun hingga perbatasan Kabupaten Gresik di kawasan Pakal.

Tahap kedua, pembangunan akan dilanjutkan dari kawasan Lakarsantri – Raya Sememi sepanjang 6,45 km. Sementara, tahap ketiga akan dilanjutkan dari Raya Sememi – Romo Kalisari sepanjang 3,85 km. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Berharap Kasus Dugaan Korupsi di Perumda Panglungan Segera Dituntaskan

JOMBANG – Kalangan DPRD Kabupaten Jombang mendorong pihak kejaksaan segera menuntaskan penyidikan kasus dugaan ...
LEGISLATIF

Suyatno Dorong Generasi Muda Masuk Kepengurusan Koperasi Merah Putih

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno memberi penekanan kepada calon pengurus koperasi Merah Putih ke depan ...
MILANGKORI

Apresiasi Kirab Budaya Wisata Gogoniti, Erma Dorong Masyarakat Kembangkan Potensi Wisata Desa

BLITAR – Suasana Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Minggu (18/5/2025) mendadak ramai. ...
KRONIK

Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah dari Banteng Terhadap Partai

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menekankan pentingnya loyalitas kepala daerah terhadap partai ...
LEGISLATIF

Dimaz Fahturachman Ajak Warga Kedamean Aktif dalam Program Desa Mandiri

GRESIK – Anggota DPRD Gresik Fraksi PDI Perjuangan, Dimaz Fahturachman menggelar sosialisasi Perda Nomor 4 tahun ...
EKSEKUTIF

Pejabat Pemkot Mojokerto Teken Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja, Ning Ita: Ini Adalah Kontrak Moral

MOJOKERTO – Seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menandatangani ...