SURABAYA – Calon Wali Kota Tri Rismaharini bakal memperluas pasar batu mulia hasil produksi pengrajin sentra akik eks lokalisasi Dolly dan Jarak. Tidak hanya di Surabaya dan sekitarnya, batu akik buatan pengrajin binaan pemerintah kota itu bakal dipasarkan ke luar Surabaya.
Salah satunya, sebut Risma, yakni ke Rawa Bening, Jakarta. Pihaknya siap memperluas pemasaran batu akik buatan warga sekitar eks lokalisasi Dolly dan lokalisasi Jarak, ke sentra akik ternama di tanah air tersebut.
“Rawa Bening salah satu sentra akik ternama di tanah air. Akik buatan pengrajin di eks lokalisasi Dolly pemasarannya harus sampai di sana juga,” kata Risma, kemarin.
Ide memperluas pemasaran batu akik warga Putat Jaya dan sekitarnya itu muncul saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengunjungi kampung Dolly, awal Agustus 2015 lalu. Mega yang didampingi putrinya, Puan Maharani, saat itu menyarankan Risma untuk membuka lapak di Rawa Bening untuk memasarkan batu akik produk pengrajin eks Dolly.
“Buka di sana juga Bu Risma. Sentra akik Rawa Bening itu yang buka saya,” kata Megawati seperti ditirukan Risma.
“Waktu itu saya bilang, Siap Bu! Insya Allah kalau dipercaya memimpin Surabaya kembali sama Mas Whisnu, akan saya lakukan,” tambah mantan Kepala DKP dan Bappeko Kota Surabaya tersebut.
Menurut Risma, akik buatan pengrajin eks Dolly tidak diragukan kualitasnya. Sebab, sebelum mereka membuka kerajinan akik, sudah mengikuti pelatihan di sentra akik Pacitan dan Kalimantan difasilitasi pemerintah kota yang saat itu dipimpin Wali Kota Risma dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti.
Sepulang dari pelatihan, pemkot tetap melakukan pendampingan, di antaranya juga menyiapkan sarana produksi akik. “Sehingga mereka saat ini sudah sangat siap membuka usaha kecil menengah di sentra akik,” ujar alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Rencana memasarkan akik pengrajin eks Dolly itu sudah disampaikan Risma, di acara pembekalan saksi Risma-Whisnu, di Gedung Widya Dharma, Jalan Dukuh Kupang Timur Gang 13 Surabaya, Rabu (21/10/2015) malam. Pembekalan saksi itu dihadiri 350 undangan dari 10 Kelurahan, di Kecamatan Sawahan dan Dukuh Pakis.
Di eks lokalisasi Dolly, tidak hanya sentra akik yang akan dikembangkan. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang lain, untuk memberdayakan warga terdampak penutupan lokalisasi pun diperhatikan.
Usaha berbasis kerakyatan tersebut, kata Risma, juga akan ditambah fasilitas penunjangnya. Di antaranya, menambah lapangan olahraga seperti futsal, taman bermain, sentra PKL dan UKM.
Ketika masih menjabat wali kota, Risma sudah membebaskan 18 eks wisma lokalisasi menjadi aset Pemkot Surabaya. Saat ini proses tersebut tinggal dijalankan.
Termasuk terus melatih warga agar turut serta terlibat dan mengubah nasib agar menjadi lebih baik. Khususnya perekonomian keluarga.
Kedepan, tinggal melakukan pengelolaan dan penataan hasil dari pemberdayaan masyarakat. Sehingga upaya yang dilakukan dapat benar-benar mengubah wajah Dolly menjadi sentra bisnis berbasis pemberdayaan warga sekitar. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS