Senin
25 November 2024 | 7 : 47

Pengamat: Loyalitas Jadi Penentu Dipilihnya Ganjar Pranowo Sebagai Capres

pdip-jatim-230422-ganjar-2

SURABAYA – Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman menilai ujian komitmen, loyalitas dan arah ideologi Ganjar Pranowo kepada partai politik menjadi penentu dipilihnya sebagai kandidat calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan.

“Di sini Ganjar agaknya dipandang memenuhi ujian tersebut,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya kepada media di Surabaya, kemarin.

Dosen Departemen Politik FISIP Unair itu mengatakan pada akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba, PDI Perjuangan melalui keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyatakan mengusung kadernya Ganjar Pranowo sebagai kandidat Presiden untuk Pilpres 2024.

Terkait dengan keputusan tersebut sebelumnya sempat ditandai oleh berbagai dinamika politik, ketika Megawati tidak segera mengumumkan kandidat presiden dari PDI Perjuangan dengan segera.

Berbagai opini menganggap bahwa hal tersebut memperlihatkan Megawati telah berpaling dari Ganjar Pranowo. Namun demikian pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan kepada kader partainya Ganjar Pranowo sepertinya berdasarkan atas beberapa alasan.

Pertama, dalam pertimbangan dari Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pilihan atas kandidat Presiden tidak sekadar mempertimbangkan pada elektabilitas namun lebih dari itu ada ujian lagi yakni komitmen terhadap arahan partai politik dan loyalitas ideologis sebagai kriteria utama dalam memilih kandidat presiden oleh PDI Perjuangan.

Seperti dalam perkembangan berbagai survei kurang lebih satu tahun belakangan ini terkait pilpres 2024 Ganjar Pranowo berada pada posisi tiga teratas dan bahkan dalam beberapa waktu berada pada posisi dengan elektabilitas tertinggi.

“Hal itu menjadi catatan, namun bukan menjadi kriteria paling utama bagi Megawati Soekarnoputri dalam memilih capres,” ujarnya.

Ujian komitmen dan loyalitas kepada partai politik dan arah ideologi yang menjadi penentu siapa yang akan dipilih menjadi kandidat capres. Disini Ganjar agaknya dipandang memenuhi ujian tersebut.

Saat PDI Perjuangan tidak mengumumkan kandidat presidennya, Ganjar Pranowo terlihat mampu menahan diri untuk tidak segera merapatkan diri pada partai-partai lain yang hendak “melamar” dirinya atau menguatkan sinyal dari partai lain untuk mengusung dirinya sebagai capres, sebelum ada keputusan.

Baca juga: Sah, Megawati Tunjuk Ganjar Pranowo Capres 2024

“Kemampuan untuk menahan diri dan pernyataan untuk mengikuti arahan PDI Perjuangan melalui keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merupakan tanda dari kemampuan Ganjar untuk menjawab ujian politik terhadap dirinya,” ucapnya.

Kedua, pilihan terhadap Ganjar Pranowo sebagai kader partai yang terbukti berhasil menjawab ujian loyalitas dan ideologi PDI Perjuangan maupun realitas elektabilitas dari Ganjar Pranowo yang tinggi dalam berbagai survei memberikan kontribusi penting bagi pemanasan mesin-mesin PDI Perjuangan baik dalam pemilu legislatif maupun pemilu eksekutif 2024.

Sehingga PDI Perjuangan akan mampu membangun strategi politik elektoral yang koheren dalam proses pemenangan di dua kancah kompetisi politik elektoral tersebut.

Ketiga, figur Ganjar Pranowo yang identik sebagai figur politisi yang merakyat, diharapkan mampu membangun solidarity maker yang merekatkan solidaritas bersama baik dari kalangan pendukungnya yang beragam maupun dalam ranah yang lebih luas dalam konteks kebangsaan berhadapan dengan polarisasi politik maupun antagonisme politik identitas.

Keempat, Pilihan terhadap Ganjar Pranowo yang memiliki jejak mirip dengan Presiden Joko Widodo yaitu sama-sama sebagai kader partai dan karir mereka berangkat dari kepala daerah sebelum masuk dalam kancah kepemimpinan Presiden serta dianggap memiliki pandangan dan visi yang sejalan, membuat PDI Perjuangan dengan keputusan Megawati merasa pilihan terhadap Ganjar Pranowo sebagai pilihan politik yang tepat untuk merawat kesinambungan pembangunan di era Presiden Jokowi.

Kelima, hal yang menarik adalah pada akhir pernyataannya Megawati memberikan kopiah sebagai simbol nasionalis-religius dari identitas Indonesia.

Sepertinya sinyal ini menunjukkan orientasi politik dari PDI Perjuangan dalam pilpres 2024, mengarah pada komposisi nasionalis-religius, sehingga selain dapat menjangkau dukungan politik yang meluas dan beragam, juga orientasi politik inklusif ini dapat merajut kebersamaan melampaui polarisasi politik sekarang. (red)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Ponorogo, Sugiri Apresiasi Kinerja Joko Irianto Selama 2 Bulan

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar serah terima jabatan (sertijab) dari Penjabat sementara ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Ikfina Kembali ke Pringgitan

MOJOKERTO – Ikfına Fahmawati resmi kembali ke pringgitan untuk melanjutkan tugas sebagai Bupati Mojokerto, Sabtu ...
EKSEKUTIF

Kembali Jabat Bupati Jember, Hendy Sampaikan 3 Poin Penting

JEMBER – Hendy Siswanto kembali menjabat sebagai Bupati Jember usai penjabat sementara (Pjs) Imam Hidayat habis ...
EKSEKUTIF

Mas Dhito Kembali Jabat Bupati Kediri

KEDIRI – Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa, kini kembali menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati ...
LEGISLATIF

AKD Sudah Terbentuk, DPRD Kabupaten Blitar Fokus Bahas Raperda APBD 2025

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengatakan, pihaknya kini fokus pada pembahasan Rancangan Peraturan ...