MALANG – M Solikin dari Masyarakat Pemerhati Demokrasi Indonesia (MPDI) melaporkan kasus gangguan kampanye yang dialami pasangan calon kepala daerah Kabupaten Malang Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi (Dewisri) kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Dampit, Jumat (11/9/2015).
Kejadian yang dilaporkan adalah masuknya seorang preman bernama Hobairi (53) saat kampanye Dewanti di pabrik pengolahan udang milik PT Bumi Menara Internusa (BMI) di Jalan Pahlawan, Kecamatan Dampit Rabu (9/9/2015) lalu.
“Pelaku membawa senjata tajam, dan karenanya menimbulkan ketegangan di area. Kami melapor agar Panwascam menyelidiki adanya motif politik di balik kejadian ini,” ujar Solikin.
Menurut dia, kasus ini patut mendapat perhatian dari panwaslu. Karena kalau tidak ada tindakan, maka masyarakat bisa bertindak seperti itu di lain tempat. Bersama laporannya, Solikin menyertakan bukti berupa foto-foto kejadian.
“Kami mengapresiasi kesigapan polisi dalam mengamankan tersangka,” tambah dia.
Ketua Panwascam Dampit, M Wahyudi SE menerima laporan Solikin ditemani seorang staf bagian pengaduan. Usai menerima pelaporan, Wahyudi berjanji akan menindaklanjuti kasus ini, walaupun secara pidana sudah ditangani kepolisian setempat.
Diberitakan, pasangan calon Bupati Malang, DewiSri tengah menggelar kampanye, bertemu buruh pabrik, PT Bumi Menara Internusa. Sekitar pukul 11.35 WIB, rombongan tiba di pabrik dan menemui beberapa karyawan di meja makan.
Sekitar pukul 11.50 WIB, Hobairi memasuki pabrik dengan menaiki sepeda motor dalam kondisi mabuk. Hobairi kemudian menuju ruang tamu mencari H Zaini, tokoh setempat sambil mengacung-acungkan pedang.
Pelaku dihadang seorang warga, Haji Sholeh, karena saat pedangnya diminta tidak diberikan. Langsung dipukul oleh Haji Sholeh dan pedangnya dirampas.
Sekitar pukul 12.10 WIB, Dewanti keluar dari ruang makan menuju ruang pertemuan karyawan. Sementara Hobairi diamankan Haji Sholeh dan petugas Polsek Dampit. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS