Selasa
11 Februari 2025 | 8 : 55

Sinergi dengan Kemenhub, Eri Cahyadi Launching Bus Listrik “Trans Semanggi Suroboyo”

pdip-jatim-trans-semanggi-1

SURABAYA – Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melaunching Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo untuk mendukung angkutan Buy The Service (BTS) di Kota Surabaya, Selasa (20/12/2022). Peluncuran bus listrik BTS yang digelar di Alun-alun Surabaya itu merupakan yang pertama di Indonesia.

Peresmian bus listrik itu ditandai dengan pemotongan pita yang dilanjutkan dengan pemecahan kendi oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto dan jajaran Kemenhub lainnya. Mereka juga sempat mencoba langsung bus listrik itu dari Alun-alun Surabaya dan kembali lagi ke tempat tersebut.

Setelah mencoba bus listrik itu, Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto mengatakan dari sisi suara, bus listrik itu tidak memunculkan kebisingan. Kemudian, bus listrik itu juga tidak ada knalpotnya, sehingga secara otomatis emisi gas buangnya tidak ada atau nol.

Tentunya, ke depannya beberapa angkutan umum di Trans Semanggi secara bertahap akan diganti dengan menggunakan bus listrik.

“Tujuannya supaya target emisi di Surabaya Raya ini semakin lama semakin menurun. Jadi, pada intinya bagaimana kita punya kontribusi yang positif untuk Kota Surabaya dalam rangka berperan menyehatkan masyarakat melalui penurunan emisi itu,” kata Suharto.

Dia menegaskan bahwa peresmian bus listrik program BTS ini pertama kali dilakukan di Kota Surabaya. Dari 10 kota BTS di Indonesia, pertama dilakukan di Surabaya dan secara bertahap akan dilakukan penambahan sejalan dengan peningkatan selesainya produksi dari karoseri.

Suharto juga menjelaskan alasannya mengapa memilih Surabaya sebagai yang pertama di Indonesia.

“Karena memang Surabaya memiliki komitmen yang kuat, Surabaya sangat didukung oleh Pak Wali Kota dan juga DPRD-nya. Bahkan, masyarakatnya juga aware. Kalau Surabaya tidak berperan dalam mengurangi kendaraan pribadi, maka lama-lama Surabaya akan seperti Jakarta tahun lalu,” tegasnya.

Menurut Suharto, total yang dioperasikan saat ini di Kota Surabaya sebanyak 17 bus listrik, dan secara bertahap ke depannya akan ditambah. Menurutnya, saat ini produksi dari karoseri memang terbatas karena permintaannya cukup besar.

“Tapi kami berkomitmen bahwa Surabaya yang pertama. Kita akan evaluasi secara terus menerus dan saat ini kami memproduksi 53 bus listrik, dan itu akan dioperasikan di dua kota, yaitu Surabaya dan Bandung. Tapi yang paling besar dan prioritas di Surabaya,” ujar Suharto.

Sementara itu, Wali Kota Eri menyampaikan terimakasih banyak kepada Kementerian Perhubungan karena Surabaya menjadi yang pertama memakai bus listrik.

Dia juga menyadari bahwa salah satu cara Surabaya untuk menghilangkan kemacetan adalah kembali ke angkutan umum. “Ternyata bus ini juga sangat aman dan nyaman tadi kita coba,” kata Eri.

Selain itu, ia juga menyadari bahwa polusi udara Surabaya akan jauh lebih turun ketika Surabaya sudah menggunakan bus listrik.

Makanya, untuk menjaga komitmen, Pemkot Surabaya akan membeli dan menggunakan feeder, sehingga setiap wilayah yang akan menggunakan bus Surabaya akan disiapkan feeder.

“Feeder itu akan kita penuhi semuanya di tahun 2024, dan sebagian kita akan menggunakan kendaraan listrik. Itu komitmen kita bersama,” tandasnya.

Oleh karena itu, dia juga memastikan Pemkot Surabaya siap menerima pilot project lainnya dan siap berkomitmen dan bersinergi serta berkolaborasi dengan Kemenhub untuk project lainnya.

“Insya Allah Surabaya bisa merasakan bagaimana tidak ada kemacetan dan polusi bisa semakin berkurang,” sambung wali kota yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tunjung Iswandaru menjelaskan operasional bus listrik ini akan dilakukan langsung oleh Damri yang ditunjuk oleh Kemenhub.

Bus listrik ini akan melayani rute koridor 3, yaitu dari Terminal Purabaya – Jalan Ahmad Yani – Dolog – Jemur Andayani – SIER- Rungkut Madya – Jl. Dr. Ir. H. Soekarno – Jalan Kenjeran – Kenjeran Park dan sebaliknya.

“Kapasitas bus ini sebanyak 28 penumpang, dan akan berhenti di 62 titik. Sedangkan pembayarannya cashless atau non tunai yang menggunakan uang elektronik dan QRIS. Tarifnya Rp 6.200 dan gratis bagi veteran, lansia dan pelajar. Kemudian untuk aplikasi layanannya menggunakan Teman Bus,” papar Tunjung. (dhani/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Libatkan Seniman dan Budayawan, BKN Jember Gelar Grebeg Budaya

JEMBER – Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember Catur Budi Prasetyo akrab ...
LEGISLATIF

Komisi E DPRD Jatim Dukung Keberlanjutan Sekolah Terbuka

SURABAYA – Puluhan perwakilan Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKSS) se-Jawa Timur mendesak pemerintah daerah ...
EKSEKUTIF

Menuju Generasi Emas 2045, Wabup Malang Dukung Peningkatan Mutu PAUD

MALANG – Wakil Bupati Didik Gatot Subroto mendukung penuh peningkatan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD) di ...
LEGISLATIF

Legislator PDI Perjuangan Jember Dorong Pembentukan Pansus Non-ASN

JEMBER – Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jember Tabroni, mendorong pembentukan panitia khusus (pansus) tentang ...
LEGISLATIF

Untari Dorong Penguatan BPBD dalam Menghadapi Bencana Alam di Malang

SURABAYA – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, menyoroti berbagai kendala yang dihadapi Badan ...
EKSEKUTIF

Bupati Gresik Resmikan Reservoir di Duduksampeyan, 12 Desa Nikmati Air Bersih

GRESIK – Permasalahan air bersih di wilayah kecamatan Duduksampeyan, kabupaten Gresik mulai teratasi. Pemerintah ...