TULUNGAGUNG – Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 juga diperingati di Kabupaten Tulungagung dengan gelar upacara di halaman kantor Pemkab Tulungagung, Rabu (12/10/2022).
Upacara peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim yang mengusung tema “Optimis Jatim Bangkit” ini dipimpin Bupati Tulungagung Maryoto Birowo. Kegiatan upacara peringatan tampak meriah karena diikuti Forkopimda, jajaran OPD dan ASN lingkup Pemkab Tulungagung serta perwakilan pelajar.
Maryoto Birowo mengatakan, dengan upacara peringatan ini diharapkan semua masyarakat Tulungagung bisa mengetahui momentum tersebut. Selain itu, Provinsi Jatim, termasuk Tulungagung juga baru saja bangkit dari pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 2 tahun terakhir.
Baca juga: Peringatan Hari Jadi ke-77, Untari: Provinsi Jatim Punya DNA Semangat Kebangkitan Luar Biasa
“Pandemi Covid-19 saat ini sudah landai, dan keberhasilan ini adalah berkat keberhasilan kita semua baik pemerintah maupun masyarakat,” kata Maryoto usai acara.
Menurut Maryoto, keberhasilan bangkit dari pandemi Covid-19 memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, IPM meningkat, Indeks angka harapan hidup meningkat dan PDRB juga ikut meningkat atau naik.
Keberhasilan itu semua, adalah berkat dari kolaborasi, integritas dan adaptasi yang dilakukan semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat terhadap perubahan-perubahan yang telah terjadi sehingga semuanya bisa mengisi ketertinggalan karena pandemi Covid-19.
“Sesuai anjuran pemerintah kita harus betul-betul berintegritas, betul-betul bersatu menghadapi tantangan ini semua, utamanya menghadapi era globalisasi ini,” ucap kader PDI Perjuangan ini.
Terkait dengan bangkit dalam konteks Tulungagung, Maryoto mengaku, secara otomatis dan praktis akan merujuk terhadap kebijakan yang ditentukan Pemprov, karena Jawa Timur wilayahnya terdiri dari kabupaten/kota.
“Bangkit lebih cepat, tumbuh lebih kuat artinya di sini ketepurukan perekonomian di Jawa Timur sudah mulai bangkit dan membaik. Indikator pengukurannya adalah tingkat kemiskinan menurun, tingkat pertumbuhan ekonomi bertambah, dan masalah pokok seperti stunting juga teratasi,” jlentrehnya.
Selain itu, imbuh Maryoto, wabah PMK yang melanda Jawa Timur juga sudah ditangani secara khusus oleh pemerintah. Hal itu dilakukan, karena wabah PMK menyangkut nilai ekonomi yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Sebagai kepala daerah, Maryoto mengaku akan merujuk terhadap semua kebijakan Pemprov Jatim, karena Pemprov mempunyai peran sebagai pelaksana asas dekonsentrasi atas nama pemerintah pusat di bidang pemerintahan. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS