PONOROGO – Para atlet asal Ponorogo menorehkan prestasinya di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022 dengan menyabet 9 emas, 5 perak, dan 15 perunggu dari berbagai cabang olahraga (cabor). Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengganjar mereka bonus. Peraih medali emas mendapatkan Rp15 juta, perak mendapatkan Rp7,5 juta, dan perunggu mendapatkan Rp 3,5 juta.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyerahkan bonus-bonus tersebut langsung kepada para atlet di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Jumat (5/8/2022) sore. Hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko; Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita; dan jajaran Forkopimda.
“Kami bangga, terharu, meneteskan air mata. Anak-anakku mampu mengukir prestasi yang luar biasa,” kata Bupati Sugiri disambut riuhan tepuk tangan hadirin.
Tak hanya dari Pemkab Ponorogo, politisi PDI Perjuangan itu juga ‘menghujani’ para atlet dengan bonus khusus untuk peraih medali emas senilai Rp 10 juta per medalinya. Meskipun Kabupaten Ponorogo belum masuk 5 atau 10 besar, perolehan medali emas meningkat dari Porprov VI 2019. Pada Porprov sebelumnya, Kabupaten Ponorogo hanya memperoleh 6 emas.
“Sekarang 9 emas berarti lebih bagus, tapi peringkat turun. Yang penting kita terus bergerak tanpa berpikir apa yang akan kita dapat. Tapi mudah-mudahan ketika kita fokus pasti semua akan baik,” jelasnya.
Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu menjelaskan, sarana dan prasarana (sarpras) yang masih seadanya menjadi hambatan untuk mencapai target 5 sampai 10 besar atau juara umum. Juga, dari 40 cabor yang dilombakan, hanya 24 cabor yang diikuti oleh atlet-atlet Ponorogo.
“Sarana mulai kita pikirkan, seperti lapangan bola, sepatu roda, dan lainnya yang masih seadanya. Kita petakan satu per satu untuk diperbaiki sebelum APBD 2023, sehingga bisa direncanakan lebih awal,” tuturnya.
Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, juga memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh salah satu atlet bela diri jiu-jitsu asli Ponorogo, Deva Bagus Setyo Wicaksono. Seperti diketahui, dalam satu bulan, Deva meraih 3 medali internasional. Yakni bulan Juni ia meraih medali dari Jiu-Jitsu South East Asian (SEA) Internasional Open 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada 17 Juni, Deva bersama Timnas Jiu-Jitsu juga mengikuti kompetisi di Thailand Open Grand Prix 2022 World Ranking JJAU. Dan lagi-lagi ia mendapatkan medali perunggu under 62 kg.
“Yang tak kalah membanggakan Kabupaten Ponorogo, pada ajang Porprov ia mendapatkan emas lagi. Benar-benar prestasi yang membanggakan,” puji Bunda Rita, sapaan akrabnya.
Wakabid Perekonomian DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu juga berharap akan ada Deva lain lagi di cabang olahraga (cabor) lainnya.
“Nantinya Deva akan mempersiapkan kejuaraan lain yang lebih besar. Saya berharap akan banyak remaja di Ponorogo termotivasi, bisa ikut ke Sea Games dan ajang bergengsi lainnya,” sambung
Sementara itu, Ketua Harian KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Ponorogo, Sumani, mengatakan, selain faktor sarpras, ketidakmampuan mengikuti seluruh cabor juga menjadi hambatan. “Secara dokumen, ada embrio-embrio (calon atlet) Ponorogo tapi belum bisa memenuhi secara administrasi. Ke depan, kami akan mencoba mengkoordinir mana cabang potensi Ponorogo yang mestinya bisa berlaga di tingkat provinsi maupun nasional,” terangnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS