Selasa
26 November 2024 | 2 : 55

Nugroho Ajak Ibu-ibu Ikut Deteksi Dini Paham Transnasional

pdip-jatim-220730-wasbang-talung-blandong-1

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya”

MOJOKERTO – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur SW Nugroho mengatakan, ada cara gampang mendeteksi orang-orang sebagai kelompok yang berusaha menggerogoti ideologi negara Pancasila.

Deteksi dini terhadap penyebar paham dan gerakan radikalisme-intoleransi yang menginfiltrasi di setiap sektor kehidupan masyarakat itu, sebut Nugroho bisa dilakukan oleh semua elemen masyarakat, termasuk para ibu-ibu rumah tangga.

Menurutnya, orang-orang yang berusaha merongrong Pancasila, biasanya suka menyalahkan pemerintah atau kelompok lain yang bukan kelompoknya, juga mereka yang suka membid’ahkan, dan mengafirkan orang lain.

“Kalau ada yang seperti itu di lingkungan sekitar rumah ibu-ibu, bisa disampaikan ke Pak Kades, atau Babinsa setempat,” kata Nugroho.

Imbauan itu dia sampaikan di depan kalangan perempuan dalam acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Balai Desa Talun Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (30/7/2022).

Sosialisasi wawasan kebangsaan bertema “Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” itu diikuti kalangan perempuan dari berbagai desa se-Kecamatan Dawar Blandong.

Dia mengatakan, deteksi dini itu penting dilakukan, karena saat ini marak paham transnasional yang berusaha mengerogoti ideologi Pancasila dan mengubah pemahaman tentang berbangsa dan bernegara.

“Dan sesungguhnya yang paling berbahaya saat ini adalah adanya paham transnasional, yakni paham yang diimpor dari luar, namanya khilafah,” beber Nugroho.

Anggota DPRD Jatim dari dapil Mojokerto-Jombang ini juga menyampaikan, pengaruh ideologi luar itu merasuki pikiran masyarakat dengan berbagai cara.

Yang paling marak, sebutnya, lewat media sosial melalui smatphone, yang hampir semua orang punya.

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya,” tuturnya.

“Paham transnasional ini juga mempengaruhi masyarakat Indonesia lewat medsos,” sambung legislator yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar SW Nugroho kali ini juga dihadiri Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mojokerto Nurida Lukitasari.

Hadir juga Kepala Desa Talun Blandong, Anton Suprapto serta pemateri sosialisasi wawasan kebangsaan, Herly Sulistyo. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...