Minggu
26 Oktober 2025 | 9 : 47

Diskusi Pancasila dan Tantangannya, Darul Ingatkan Ini pada Generasi Muda

PDIP-Jatim-Darul-Hasyim-Fath-02062022

SUMENEP – Bulan Juni adalah bulan lahirnya Pancasila. Karena 1 Juni, menjadi pengingat awal dirumuskannya dasar negara. Menilik sejarahnya, gagasan mengenai lahirnya Pancasila muncul dalam sidang BPUPKI pada 1945. Sejumlah tokoh dianggap berperan dalam perumusan Pancasila.

Mereka adalah Mohammad Yamin, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ki Bagus Hadi Kusumo, KH Wahid Hasyim, dan lain sebagainya.

Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan, bicara Pancasila bukan bicara indoktrinasi. Sebab kalau bicara Pancasila dari sisi indoktrinasi, itu sama dengan mengamini era despotisme Orde Baru selama 32 tahun.

Menurutnya, bicara Pancasila haruslah bicara sebuah diskursus. Bicara Pancasila haruslah bicara konklusi, harus bicara Pancasila dari sisi melihat residu ideologi-ideologi yang saling bertikai dalam abad peradaban dunia.

“Sebab, kata Bung Karno, Pancasila menjadi perasan dari sosialisme, menjadi perasan dari kapitalisme, menjadi perasan dari kebaikan-kebaikan dan kearifan Nusantara,” jelas Darul, dalam acara dialog yang digelar RRI Sumenep, dengan tajuk “Pancasila, Sejarah, dan Tantangannya”, Rabu (22/6/2022).

Di era generasi saat ini, jelas Darul, seolah-olah Pancasila tidak bisa mengakomodir perkembangan zaman, seolah-olah Pancasila membosankan, seolah-olah Pancasila menjadi doktrin yang membuat kita semua menjadi resah dengan keadilan yang belum tercipta.

“Itu hanya soal cara kita sebagai generasi memberlakukan dirinya melihat sejarah. Kalau kita sebagai generasi hanya ingin membuat penagih janji negeri ini, bahwa cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, belumlah tunai sebagaimana yang tertuang dalam asas-asas negeri ini. Dan itu menjadi sila di Pancasila,” katanya.

“Itu soal pilihan kita sebagai narasi. Apakah kita akan memilih generasi sebagai penagih janji, atau menjadi bagian dari generasi republik ini yang ikut menunaikan janji republik kepada seluruh cita-cita republik,” tambahnya.

Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu juga menegaskan, Pancasila itu bukan value, bukan sebagai nilai yang menggambarkan republik ini mengalami broken promise, yang seolah-olah ada janji yang terabaikan. Sebab, menurut Darul, Pancasila itu menjadi cita-cita yang disepahami, yang aktual, dan perlu aktualisasi dari generasi-generasi cerdas yang tidak miskin literasi.

Sementara itu, Wakil Ketua Rektor I INSTIKA Guluk-guluk, Dr. Damanhuri, berbicara Pancasila dari persepektif kalangan santri. Menurutnya, peran ulama dan santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sangatlah luar biasa.

Dia menjelaskan, ulama dan santri memiliki sejarah panjang dalam terbentuknya NKRI. Sebut saja seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, dan KH. Wahid Hasyim, yang terlibat langsung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, lewat resolusi jihadnya.

“Maka tidak salah, Presiden Jokowi menghadiahi 22 Oktober sebagai Hari Santri. Karena pada waktu itu, perjuangan santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia, sangatlah luar biasa,” katanya. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila pada Masyarakat Kaki Gunung Kelud

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Guntur Wahono kembali menggelar sosialisasi penguatan ideologi Pancasila ...
LEGISLATIF

Mbak Puti di Sidoarjo, Hadiri Acara Semarak Reog Cemandi dan Bimtek Pembuatan Konten Medsos

SIDOARJO – Anggota Komisi IX DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menghadiri sejumlah kegiatan saat melakukan kunjungan ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Antok Iringi Ribuan Scooterist Kumpul di Ngawi, Rayakan 25 Tahun Iseng

NGAWI – Ribuan pecinta sekuter atau scooterist dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan wisata Kebun Teh ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pasuruan Sepakat Aspirasi Warga, Tolak Rencana Pembangunan Real Estate Prigen

KABUPATEN PASURUAN – Hal itu ditegaskan oleh salah seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan, H. Sugianto, kepada ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Setelah beberapa bulan tidak ada penerbangan, Bandara Dhoho Kediri akan kembali beroperasi mulai 10 November 2025
LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila bagi Generasi Muda di Srengat Blitar

Guntur Wahono menegaskan pentingnya menanamkan dan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah arus perkembangan ...