BLITAR – Memperingati bulan Bung Karno Pemerintah Kota Blitar menggelar Sarasehan Kebangsaan di Gedung Pancasila Kelurahan Rembang, Selasa (7/6/2022). Malam sebelumnya, Pemkot Blitar menggelar Brokohan sekaligus Pagelaran Wayang Kulit di Istana Gebang.
Walikota Blitar, Santoso mengatakan sarasehan dengan tema “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia Melalui Peningkatan Wawasan Kebangsaan” ini sebagai bentuk nyata Pemkot Blitar dalam mengajak masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Menurutnya, warga Kota Blitar, khususnya di Kelurahan Rembang, perlu memahami pentingnya sarasehan ini. Sebab di wilayah tersebut telah dibentuk Kampung Pancasila.
Untuk itu pihaknya berharap rasa toleransi, gotong royong dan saling menghormati dijunjung tinggi oleh warga setempat.
“Sarasehan ini kami tujukan pada masyarakat perwakilan LPMK maupun tokoh agama dan RT RW untuk mengamalkan nilai Pancasila di kehidupan sehari hari dalam peringatan bulan Bung Karno,” kata Santoso.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Bakesbangpol Kota Blitar bersama Kelurahan Rembang tersebut.
Sebab, dengan adanya sarasehan kebangsaan ini, masyarakat tidak mudah terpecah belah dengan paham-paham radikalisme sehingga semangat persatuan dan kesatuan tetap ada.
“Dari kegiatan ini saya juga memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan ini. Harapannya ke depan di lingkungan Rembang Kecamatan Sananwetan tidak ada paham-paham radikal yang dapat memecah belah persaudaraan,” harap Santoso.
Sementara itu, dalam rangka memperingati 121 tahun Lahirnya Bung Karno, Pemkot Blitar menggelar Brokohan sekaligus Pagelaran Wayang Kulit tema “Lahirnya Gatot Kaca dan Gatot Kaca Dadi Ratu” berlangsung di Istana Gebang, Senin (6/6/2022) malam.
Brokohan yang memiliki arti berkah ini, dalam tradisi Jawa memiliki makna kelahiran seorang bayi ke muka bumi.

Oleh karena itu, Santoso berharap digelarnya brokohan ini bisa memberikan keselamatan dan keberkahan bagi masyarakat Kota Blitar.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk selalu mengamalkan perjuangan Bung Karno dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pantang menyerah, rela berkorban dan gotong royong.
Santoso menyebut peringatan hari lahir Bung Karno ini memang jauh lebih sederhana dari tahun sebelum pandemi Covid-19.
Biasanya Pemkot Blitar memperingatinya dengan 1.000 tumpeng. Namun karena mempertimbangkan kondisi di tengah pandemi Covid-19, maka agenda tahun ini dikemas secara sederhana.
“Bertepatan tgl 6 Juni, merupakan Hari Lahirnya Bung karno, kali ini sudah ke-121 tahun. Dan alhamdulillahnya lagi bertepatan dengan malam brokohan yang dihadiri oleh Danrem 081 Madiun,” kata Santoso. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS