PONOROGO – Anggota komisi VIII DPR RI, Ina Ammania melakukan giat “Roadshow Monitoring dan Evaluasi (Monev)” pelaksanaan penyaluran bansos di Dapilnya, yang meliputi Kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan selama dua hari berturut-turut, Minggu- Senin (30-31/1/2022).
Pada hari pertama, monev dilakukan di kantor Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, Kantor Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan dan Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) Kabupaten Ponorogo. Sedangkan pada hari kedua, dilakukan di kantor Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, dan kantor Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan.
Didampingi oleh Ahmad, perwakilan dari Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kemensos, Ina Ammania meninjau langsung proses penyaluran program bansos Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) reguler dan PPKM di masing-masing kabupaten yang dikunjungi.
Bunda Ina, sapaan akrabnya, menyampaikan, pihaknya menemukan berbagai permasalahan yang sama yang terjadi di lapangan hampir di setiap kabupaten. Yaitu adanya kartu ganda dan kartu kosong yang tidak ada saldonya dari periode Maret 2021. Ada juga permasalahan penulisan identitas nama yang membuat pihak bank tidak bisa melanjutkan transaksi pencairan bantuan.
“Saya selaku anggota komisi VIII DPR RI yang bermitra kerja dengan Kemensos, sangat berharap agar bantuan ini dapat segera diterima oleh para penerima manfaat dengan tepat sasaran, sehingga nantinya bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki perekonomian di keluarga penerima,” jelasnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu juga berpesan agar para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan dinas sosial dapat bekerja sama untuk melaksanakan apa yang menjadi tugasnya, dan dengan antusias tinggi membantu masyarakat penerima manfaat, sehingga dapat meminimalisir permasalahan dalam penyaluran bantuan sosial.
“Saya harap para pendamping PKH, TKSK, dan dinsos bisa saling bekerja sama buat bantu masyarakat. Sehingga nantinya masalah bisa diminimalisir,” ujarnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS