MADIUN – Dalam urusan digitalisasi, Kota Madiun tidak main-main. Kota yang dipimpin duet politisi PDI Perjuangan Maidi-Inda Raya ini terus mempersiapkan segala hal terkait digitalisasi.
Bahkan, baru-baru ini Kota Pendekar, julukan Kota Madiun, kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Kota Madiun termasuk dalam kota dengan kesiapan digital terbaik untuk kategori kota sedang. Capaian tersebut didapat saat penutupan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RCKI) yang berlangsung secara virtual, Senin (27/12/2021) kemarin.
Kota Madiun mendapat penghargaan kategori kota dengan kesiapan digital terbaik bersama Kota Pontianak, Surakarta, Pekanbaru, dan Samarinda.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Madiun Maidi menyebut penghargaan tersebut semakin menguatkan akan transformasi digital di Kota Pendekar.
Seperti diketahui, Kota Madiun juga meraih Top Digital Award beberapa waktu lalu. Sedang untuk 100 daerah pilot project Smart City, Kota Madiun meraih penghargaan untuk dimensi smart society.
“Infrastruktur untuk mendukung digitalisasi di kota kita memang sudah baik ya. Salah satunya, Kita punya 1.800 titik wifi gratis sampai di tingkat RT. Artinya, pemerintah benar-benar memfasilitasi masyarakat dalam rangka digitalisasi ini,” beber Maidi, Kamis (30/12/2021).
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Madiun ini menambahkan, layanan internet gratis yang menjangkau masyarakat sampai di tingkat RT tersebut memang cukup menarik perhatian penilai.
Program RTDI dan RCKI merupakan kerja bareng Kemenkominfo bersama ITB. ITB memang ditunjuk Kemenkominfo sebagai pendamping dalam pelaksanaan program tersebut.
Maidi menyebut harus terus meningkatkan capaian karena masih ada banyak aspek yang belum tercapai. “Kategorinya cukup banyak ya. Kita baru mendapat dua di antaranya. 2019 lalu kita mendapat kategori smart health,” jelasnya.
Kala itu, Kota Madiun termasuk tiga daerah tercepat dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Yakni, tingkat kepesertaan masyarakat dalam jaminan kesehatan yang sudah menyeluruh.
Selain itu, aplikasi antrean online di Puskesmas juga menjadi salah satu indikator diraihnya kategori kota dengan kesehatan cerdas tersebut.
“Total ada sembilan kategori. Artinya, kita masih ada kurang banyak. Ini harus menjadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi,” ujarnya.
Tak heran, langkah tindak lanjut segera disiapkan. Mulai me-review kembali masterplan smart city, percepatan pembangunan satu data, koneksivitas antar organisasi perangkat daerah. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS