Selasa
26 November 2024 | 4 : 38

Prihatin Generasi Stroberi, Erma Susanti Sosialisasi Wawasan Kebangsaan untuk Ibu-ibu

pdip-jatim-dprd-jatim-181221-erma-susanti-a

KOTA BLITAR – Perkembangan pesat teknologi digital “melahirkan” anak-anak generasi stroberi, cerdas namun rapuh. Prihatin dengan kondisi itu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan untuk para ibu sebagai penjaga ketahanan keluarga.

Acara dilaksanakan di Hotel Puri Perdana, Kota Blitar, Sabtu (18/12/2021).

Tampak hadir Anggota DPR RI, Sri Rahayu; Ketua DPC PDIP Kota Blitar, Syahrul Alim; Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Suwito Saren dan pengurus perempuan PDI Perjuangan se-Blitar Raya.

Erma mengatakan, kegiatan sosialisasi ini selain menyongsong peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2021, juga merupakan wadah konsolidasi partai, khususnya bagi kader perempuan.

Menurutnya, kader perempuan harus dapat menyadari dan mengetahui tentang persoalan-persoalan kebangsaan.

“Saat ini kita dihadapkan dengan persoalan-persoalan kebangsaan, salah satunya adalah liberalisasi yang kaitannya dengan disrupsi ekonomi dan society 5.0,” kata Erma.

Oleh karena itu, jika tidak kita sikapi dengan baik maka perempuan hanya akan menjadi korban atau pasar saja,” imbuh legislator Banteng ini.

Dia menjelaskan, kondisi itu terjadi akibat banyak dari perempuan yang masih gagap dengan teknologi.

Termasuk adanya teknologi informasi yang luar biasa, namun tidak dapat dioptimalkan dengan baik oleh para perempuan.

Erma menilai selama ini para perempuan hanya memanfaatkan teknologi informasi untuk hal-hal yang bersifat komsumtif.

Di bagian lain, lanjut dia, kondisi atau fakta sosial di mana banyak dari anak-anak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual itu disebabkan dari kurangnya pemahaman tentang berbangsa, sehingga memiliki mental yang lemah.

“Tidak adanya pemahaman yang cukup menyebabkan anak-anak perempuan menjadi generasi stroberi, itu menjadi rentan dengan kekerasan dan tantangan di luar lainnya,” jelasnya.

Oleh karenanya, dalam kesempatan ini Erma mendorong Kader Pengurus Perempuan PDI Perjuangan yang di dominasi oleh kaum ibu-ibu harus tanggap dengan persoalan terkait.

Salah satu cara mengantisipasi hal itu, sebut Erma adalah dengan menanamkan dan membumikan nilai-nilai Pancasila di lingkup terdekat dan terkecil, yaitu keluarga.

“Titik tumpu ketahanan keluarga itu terletak pada sosok seorang ibu. Untuk itu saya minta seluruh kader perempuan PDI Perjuangan dapat secara optimal sebagai agen mengoperasikan nilai-nilai Pancasila kepada keluarga,” pinta Erma.

“Sehingga secara tidak langsung nilai-nilai Pancasila itu dapat terimplementasi dengan baik dalam bernegara maupun kehidupan sehari-hari,” tandas dia. (arif/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...