Minggu
11 Mei 2025 | 11 : 14

Temui William Wongso, Puan Bahas Makanan Kesukaan Bung Karno

pdip-jatim-211122-puan-william-wongso-1

JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani berjumpa dengan pakar kuliner senior, William Wongso. Keduanya menikmati kuliner khas Jawa Timur yang menjadi favorit sang kakek, Bung Karno.

Melalui akun Instagramnya, Puan Maharani membagikan momen tersebut sembari menceritakan tentang makanan.

“Kemarin saya meluangkan waktu untuk makan siang bersama pakar kuliner @williamwongso dan menjajal makanan khas Jawa Timuran, yang juga menu favorit kakek saya,” tulisnya.

Puan juga menuliskan kalau kebhinekaan sesungguhnya bisa ditemukan di mana saja, termasuk lewat makanan daerah.

“Kebhinekaan dapat kita temukan dimana saja, termasuk masakan khas daerah yang beraneka ragam. Hal itu jadi ciri khas Indonesia. Saat ini makanan khas Indonesia banyak ditinggalkan anak muda, padahal selain memiliki gizi tinggi hidangan tersebut punya cita rasa yang unik dan enak,” jelasnya.

Tak banyak yang tahu kalau Presiden Soekarno ternyata memiliki buku berjudul Mustika Rasa.

Singkat cerita, ketika menjelang Kemerdekaan RI, dia meninggalkan sebuah warisan berupa buku resep masakan Nusantara. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1967 silam.

Saat Indonesia merdeka, tugas Soekarno kala itu adalah mengkampanyekan kesatuan dalam kebhinekaan, salah satunya melalui makanan. Namun, sayangnya tidak banyak pendokumentasian terkait kekayaan makanan Indonesia dilakukan secara menyeluruh.

Malahan terkait dokumentasi kuliner ini dilakukan ketika zaman Belanda. Menurut catatan, Pemerintah Hindia Belanda pernah meluncurkan buku berjudul “Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek” yang ditulis oleh JMJ Catenius van der Meyden pada 1902. Buku tersebut memuat 1.300 kuliner di Hindia-Belanda yang diperuntukan untuk para perempuan Belanda.

Pada 1964, Soekarno mengutus sang istri Hartini, untuk merangkum buku Mustika Rasa. Mulai dari pamong praja tiap desa, ahli kuliner, hingga ahli gizi dikumpulkan oleh Soekarno dan ditugaskan untuk merangkum buku miliknya itu.

Mustika Rasa memiliki tebal 1.123 halaman. Dalam buku tersebut, membuat cerita tentang bagaimana tata dapur yang baik, gizi, jajanan, cara melipat ketupat yang baik, dan lain sebagainya.

Nah, berhubung buku tersebut sudah lama terbit dan sulit ditemui wujudnya, untuk memperkenalkan kembali kekayaan kuliner khas zaman Bung Karno, JJ Rizal akhirnya merilis kembali buku yang satu itu. Pada 2016, dia menggaet Komunitas Bambu untuk bekerja sama melahirkan kembali buku itu.

Bagi JJ Rizal, membaca buku Mustika Rasa seakan membuka kembali resep yang hanya diketahui oleh nenek-nenek kita saja. Lebih dari itu, buku tersebut juga banyak membuat tentang makanan Indonesia.

Bung Karno di Mata William Wongso

Pakar kuliner William Wongso pernah mengungkapkan kalau Presiden Soekarno atau yang akrab disapa Bung Karno merupakan sosok yang memiliki kepekaan terhadap aneka ragam kuliner Nusantara. Oleh karena, dia tak heran kalau Bung Karno menggunakannya untuk ajang diplomasi.

William Wongso juga mengatakan bahwa sebelum tahun 1967, Bung Karno rupanya sudah mulai melakukan diplomasi gastronomi melalui kuliner Nusantara sebagai pemersatu bangsa.

Dengan kata lain, melalui makanan, kita bisa tahu bagaimana menggambarkan citra bangsa di mata negara-negara lainnya yang ada di seluruh dunia.

Hal ini dibuktikan ketika gelaran Konferensi Asia Afrika. Bung Karno dengan bangganya memperkenalkan menu Sate Ayam untuk dihidangkan kepada para perwakilan dari berbagai negara.

Menurut William Wongso, diplomasi gastronomi yang saat ini sudah mulai kembali digaungkan oleh pemerintah sebenarnya sudah sejak lama dilakukan oleh Bung Karno.

Bahkan, hal itu ditegaskan dengan Bung Karno yang menandai setiap makanan lengkap dengan nama daerahnya, atau yang sekarang dikenal dengan istilah Geographical Identification.

Bagi William Wongso, Bung Karno juga disebut sebagai sosok yang sangat visioner. Dia sangat peduli terhadap makanan daerah yang sudah tidak bisa diragukan lagi. (gesuri)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...