SUMENEP – Puluhan bakal calon ketua Pengurus Anak Cabang PDI Perjuangan se-Kabupaten Sumenep mengikuti ujian tulis di Hotel Safari Jaya, Sumenep, Selasa (30/12/2014).
Petugas pelaksana ujian DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Ony Setyawan mengatakan, ujian tulis adalah proses penyaringan bagi kader-kader partai yang sebelumnya terjaring melalui proses rapat ranting. Para bakal calon diusulkan rapat ranting menjadi bakal calon ketua PAC.
“Para peserta ujian tulis ini adalah kader-kader yang terjaring atau diusulkan oleh ranting. Tes tulis ini bagian dari proses penyaringan para bakal calon yang telah terjaring,” jelas Ony Setyawan.
Pada tahapan berikutnya, lanjut Ony, Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur akan merekomendasikan tiga nama calon ketua PAC untuk kemudian digelar musyawarah anak cabang di tingkat kecamatan.
Melalui musancab, ketiga calon yang mendapat rekomendasi dari DPD kemudian melakukan musyawarah untuk menentukan ketua terpilih. “Dalam musancab tersebut, ketiga calon wajib musyawarah. Tidak ada voting dalam mekanisme konsolidasi PDI Perjuangan pada periode ini,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Jatim, Bambang Yuwono mengatakan, penjaringan dan penyaringan calon ketua PAC rangkaian dari proses konsolidasi PDI Perjuangan yang berlaku serentak secara nasional. Mekanisme konsolidasi diatur dengan SK Nomor 066/TAP/DPP/XI/2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang, Konferensi Cabang, dan Konferensi Daerah. Serta, SK Nomor 067/TAP/DPP/XI/2014 Tentang Mekanisme Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua PAC, DPC, dan DPD PDI Perjuangan.
Adapun untuk tes tulis ini, peserta diberikan soal berupa pilihan dan isian sebanyak puluhan soal. Materi yang diujikan seputar ideologi dan ke-organisasi-an PDI Perjuangan. “Soal yang diujikan sebanyak 50 soal,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep Hunain Santoso mengatakan, pihaknya akan segera mengonsultasikan kepada DPD Jatim terkait bakal calon PAC yang tidak bisa ikut ujian tulis pada hari ini. Dimaksud Hunain Santoso adalah para kader dari wilayah kepulauan.
“Untuk bisa ke daratan (Sumenep), mereka terikat jadwal kapal penyeberangan. Itu pun blm bisa dipastikan karena harus melihat cuaca dan gelombang,” terang Hunain. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS