Selasa
26 November 2024 | 7 : 54

Mindo Sianipar Tebar 48 Ribu Benih Ikan Lele di Agro Edukasi Karangdiyeng

pdip-jatim-211015-tebar-ikan-1

MOJOKERTO – Sedikitnya 48 ribu benih ikan lele ditebar di kolam-kolam terpal di Agro Edukasi Masyarakat Sejahterakan Petani (MSP) di Dusun Jaringan Sari, Desa Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (15/10/2021).

Tebar benih ikan lele perdana bantuan pemerintah pusat ini hasil aspirasi anggota Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Mindo Sianipar.

Penebaran benih ikan perdana ini dihadiri perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yakni Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Toha Tusihadi, anggota Komisi B yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim SW Nugroho, dan Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah.

Baca juga: Mindo Mulai Bangun Agro Edukasi MSP di Kabupaten Mojokerto

Sedang Mindo Sianipar yang dalam waktu bersamaan ada acara di Nganjuk, diwakili Direktur Laboratorium Ekonomi Gotong Royong dan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu Cariu Bogor, Ir Mangontang Simanjutak. Hadir juga Direktur CV Adhiesta Nugraha, Priyantono, produsen pupuk organik.

Acara tebar benih secara simbolis ditandai dengan pelepasan benih ikan lele di 16 kolam terpal yang ada di Agro Edukasi Masyarakat Sejahterakan Petani (MSP) Karangdiyeng. Masing-masing kolam diisi 3.000 benih ikan jenis catfish ini.

Direktur Laboratorium Ekonomi Gotong Royong dan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu Cariu Bogor, Ir Mangontang Simanjutak

Direktur Laboratorium Ekonomi Gotong Royong dan Sekolah Lapang Pertanian Terpadu Cariu Bogor, Ir Mangontang Simanjutak yang mewakili Mindo Sianipar, usai acara mengatakan, adanya Agro Edukasi MSP ini merupakan salah satu langkah PDI Perjuangan dalam upaya penguatan ekonomi desa.

“Penguatan ekonomi desa ini suatu keharusan, dan harus kita lakukan. Ini yang selalu disampaikan Pak Mindo,” tandas Mangontang.

Seperti TPA di Karang Diyeng ini, lanjut Mangontang, banyak yang menganggap sampah jadi masalah, padahal sebetulnya ada potensi besar dari sisi ekonomi dalam sampah organik. Artinya, bisa dimanfaatkan untuk menambah kesejahteraan masyarakat sekitar TPA.

“Hasil penelitian kita di Cariu, limbah organik itu punya potensi 10-13 persennya menjadi protein. Kalau ini diolah, protein yang dihasilkan bisa dimanfaatkan, misalnya untuk peternakan, pertanian, dan budidaya perikanan. Seperti maggot, larva dari lalat BSF, itu makanannya dari sampah organik. Maggot sendiri bisa jadi pakan ikan dan unggas, yang tinggi proteinnya,” beber Mangontang.

“Dengan memanfaatkan limbah organik di TPA, akan sangat menekan biaya pakan yang selama ini harganya dikeluhkan peternak dan pembudidaya ikan,” imbuhnya.

Agro Edukasi MSP yang diinisiasi Mindo Sianipar di Karangdiyeng, lanjut Mangontang, bukan untuk tempat usaha, tapi lebih pada pusat pembelajaran dan pelatihan. Utamanya di bidang pertanian, yang juga meliputi peternakan dan perikanan.

“Ini khusus sebagai pusat edukasi bagi siapa saja. Nantinya akan kita kembangkan konsep ini di masyarakat. Nah, sebelum digetok-tularkan, kita lakukan dulu di sini soal beternak kambing, sapi, ayam, ikan, dan lainnya. Baru nanti dikembangkan di tempat lain,” pungkasnya.

Sementara itu, SW Nugroho menyampaikan terima kasih kepada Mindo Sianipar dan Kementerian KKP, yang telah membuat program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, dan kalangan petani-peternak di Kabupaten Mojokerto.

Plh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto ini juga menyampaikan apresiasi, karena pusat pelatihan peternakan dan perikanan ini basis pakannya dari olahan sampah organik dari TPA Karangdiyeng.

Dengan memanfaatkan limbah organik, kata Nugroho, peternak akan terbantu karena ongkos pakan bisa ditekan.

Menurutnya, selama ini problem utama yang dihadapi peternak adalah pakan. Mereka selalu merugi karena biaya pakan mahal sehingga hasilnya tidak sebanding dengan ongkos memeliharanya.

“Makanya, ketika sampah bisa diolah jadi pakan yang proteinnya sangat tinggi, baik ikan, unggas dan lainnya, ini akan sangat membantu peternak, dan tentunya ini akan bisa diadopsi di tempat lain,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...