SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) meluncurkan aplikasi sistem informasi desa, Data Integrasi Desa Berdaya (Digdaya). Peluncuran yang dilakukan secara virtual itu diikuti diikuti oleh seluruh camat, 330 kepala desa, calon operator desa se-Kabupaten Sumenep.
Aplikasi Digdaya itu dapat mempercepat pengelolaan data desa, seperti data kependudukan, sarana prasarana, anggaran desa sehingga pelaksanaanya dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi., SH., MH., menyatakan, ketersediaan data yang lengkap sangat penting untuk membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran dan mendistribusikan pelayanan dengan baik.
“Jadi, ketersediaan data desa di profil desa juga memudahkan Pemdes dalam perencanaan dan penganggaran dalam bentuk metode perencanaan partisipatif, analisis masalah. dan potensi desa, yang berdampak pada penyusunan anggaran dan belanja desa,” kata Fauzi, Jumat (8/10/2021).
Menurutnya, berbagai daerah berlomba-lomba memanfaatkan data menggunakan skema big data untuk mendukung perencanaan pembangunan, mulai dari perencanaan pelayanan publik hingga akses terhadap pelayanan kesehatan.
Selain itu, tambah Fauzi, Digdaya bisa mempercepat pelayanan desa. Selama ini pelayanan administrasi yang konvensional menyita waktu, sehingga aplikasi itu sebagai Sistem Informasi Desa (SID) guna membantu mempercepat waktu pelayanan desa, termasuk produk dokumen.
“Sistem informasi ini jangan hanya berkutat pada input data, namun harus dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas penganggaran dan serapan Dana Desa (DD), agar dananya lebih tepat sasaran dengan adanya data yang tersedia,” jelasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga berharap, Digdaya ini jangan berhenti pada kegiatan sosialisasi, namun ada tindak lanjut sebagai sebuah kebutuhan sistem yang diarahkan untuk mempermudah kerja pemerintahan desa.
“Jangan sampai aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) setelah pembuatan sistem ini, seakan-akan pekerjaan sudah selesai, padahal sistem dibangun untuk mempermudah kerja selanjutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli, S.Sos, M.Si., mengungkapkan, pihaknya menciptakan aplikasi Digdaya sebagai salah satu bentuk dukungan untuk mewujudkan program smart city and smart village (kota pintar dan desa cerdas) Kabupaten Sumenep.
“Kami ingin dengan adanya Digdaya ini hasil yang dicapai, di antaranya mempercepat pelayanan desa, pemanfaatan dana desa, serta transparansi pemerintahan desa,” pungkasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS