JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 takkan menghentikan partainya melaksanakan pendidikan kader demi menghadirkan calon pemimpin yang berkemampuan dan memiliki ‘roso’.
Megawati mengatakan itu saat hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/9/2021), membuka Training of Trainer (ToT) Kader Madya PDI Perjuangan. ToT berlangsung di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Megawati awalnya menyebut dirinya harus ‘mejeng’ sesuai permintaan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto di acara pembukaan itu. Sebab isu dan hoaks beredar di dua hingga tiga hari terakhir bahwa Megawati sedang dirawat di RSPP Jakarta.
“Alhamdulillah saudara-saudara sekalian, anak-anakku, dan termasuk rekan-rekan pers yang juga banyak menanyakan kondisi saya beberapa hari lalu, makanya saya disuruh mejeng. Ya beginilah saya, masih tetap aktif,” ucap Megawati.
Baca juga: Lewat PDIP, Indonesia Kini Punya Sekolah Partai Setara China, Jerman, dan Australia
Namun yang membuatnya lebih bahagia adalah karena pendidikan kader ini akhirnya dilaksanakan usai peresmian Gedung Sekolah Partai pada 23 Agustus lalu. Dengan proses pendidikan ini, Partainya ingin secara terus-menerus menggembleng anggota serta seluruh stakeholder.
“Tentu niat utamanya menjadikan kader-kader yang saya sebut petugas partai, akan menjadi pemimpin bangsa, yang selain berpengetahuan, mumpuni. Juga mempunyai, dari sisi yang saya selalu bilang, roso, itu punya fighting spirit, tidak gampang menyerah. Tadi Pak Hasto sampaikan, semangat seperti api tak kunjung padam, terus menyala,” beber Megawati.
Menurut Megawati, tujuan akhirnya adalah memastikan republik ini berdiri tegak, dan membantu rakyat di semua lini. Dia meyakini bahwa jika PDI Perjuangan selalu konsisten, rakyat akan bereaksi dengan makin mencintai partai berlambang banteng itu.
“Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, maka dengan ini saya buka dengan resmi kaderisasi nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tingkat madya,” ucapnya.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kondisi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sehat walafiat. Bahkan disebutnya sang ketua umum tersenyum dengan begitu cantik.
Sehingga bagi para pembuat hoaks, Hasto menyerukan agar berhenti, serta lebih baik berkontribusi membantu pemerintah mengatasi pandemi covid-19. Menurutnya, membuka dapur umum lebih baik dan lebih dihargai rakyat ketimbang membuat hoaks.
Hasto mengatakan di alam demokrasi yang liberal, tanpa suatu kebenaran fakta, hoaks seringkali dilemparkan tanpa ada yang bertanggung jawab.
“Ini Ibu Megawati dalam keadaan sehat walafiat saudara-saudara sekalian. Ibu tersenyum begitu cantik, memberikan semangat kita semuanya,” ujar Hasto.
Bagi PDI Perjuangan, berpolitik harus penuh peradaban, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, hingga keadilan sosial. Hoaks dianggap sebagai kegiatan yang bertentangan dengan nilai yang ada di Pancasila.
“Kalau ada fitnah seperti itu, kita tak membalas, kita doakan saja, semoga mereka yang memfitnah itu bertobat. Sekali lagi membangun politik dengan energi positif. Buktinya begitu banyak isu diberikan, tapi rakyat tetap bersama dengan PDI Perjuangan dan semangat itulah yang ditanamkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” urai Hasto.
Yang jelas, lanjut Hasto, fitnah itu takkan menghentikan tekad PDI Perjuangan untuk selalu memberikan energi positif bagi bangsa. Agar bersama dalam langkah nyata membangun bangsa dan negara. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS