BONDOWOSO – Sejak dahulu, Kabupaten Bondowoso terkenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Tak ingin menyia-nyiakan potensi tersebut, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, ingin menggaungkan kopi Arabica Ijen-Raung sebagai city branding untuk memperkuat identitas Kabupaten Bondowoso.
Menurut Irwan, kopi Arabica Ijen-Raung telah banyak dikenal oleh penikmat kopi di Indonesia hingga mancanegara melalui branding Bondowoso Republik Kopi (BRK), namun dua tahun terakhir branding terhadap komuditas mulai surut dan kurang mendapat perhatian dari Pemkab Bondowoso.
Sebab itu, Irwan menginginkan untuk kembali menggaungkan kopi Ijen-Raung ini sebagai suatu komuditas yang menjadi icon (city branding) dari Kabupaten Bondowoso.
”Beberapa tahun lalu, Pemkab Bondowoso melalui branding Bondowoso Republik Kopi (BRK) bisa memperkenalkan kopi Ijen-Raung Bondowoso di tingkat nasional maupun internasional. Sayangnya, dua tahun terakhir ini branding untuk kopi Ijen-Raung mulai kendor. Karena itu, pemkab akan merumuskan kembali konsep BRK sebagai langkah untuk kembali menggaungkan kopi Arabica Ijen-Raung ini menjadi city branding Kabupaten Bondowoso,” kata Wabup Irwan, saat mengunjungi petani kopi di Kecamatan Sempol, Minggu (5/9/2021).
Ketua DPC PDI Perjusngan Bondowoso tersebut menjelaskan, dengan kembali menggaungkan kopi Arabica Ijen-Raung, diharapkan akan berdampak pada peningkatan produksi di dua area perkebunan kopi rakyat, yakni di Ijen Raung yang meliputi Kecamatan Sumberwringin, Sempol (Ijen), dan sekitarnya, serta di lereng Hyang Argopuro yang meliputi Kecamatan Pakem, Maesan dan Curahdami.
”Kita memiliki klaster kopi Arabica Java Ijen yang ada di lima kecamatan. Harapannya, dengan menjadikan kopi Ijen-Raung ini sebagai city branding Kabupaten Bondowoso, produktivitas para petani kopi di kawasan tersebut akan semakin meningkat,” terangnya.
Meski kopi Ijen-Raung ini akan dijadikan city branding Kabupaten Bondowoso, politisi senior PDI Perjuangan ini juga akan tetap mempertahankan identitas awal Bondowoso sebagai Kota Tape. Hal tersebut tentunya akan semakin menambah kepopuleran Bondowoso.
“Meskipun kopi Ijen-Raung ini akan kita jadi komuditas untuk city branding, kita tetap tidak mengesampingkan indentitas Bondowoso sebagai Kota Tape. Semakin banyak sektor yang mampu meningkatkan kepopuleran Kabupaten Bondowoso, maka akan semakin bagus,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso, Farida, sangat mendukung keinginan Wabup Irwan untuk kembali menggaungkan kejayaan kopi Arabica Ijen-Raung. Bahkan, siap menganggarkan di APBD Bondowoso 2022.
”Bappeda mendukung penuh, jika OPD terkait memasukkan anggaran untuk kegiatan menggaungkan kembali kopi Arabica Ijen-Raung dengan branding BRK di APBD 2022. Apalagi, itu menjadi prioritas pemerintah daerah,” kata Farida.
Senada dengan Farida, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Sigit Purnomo, juga mengaku mendukung keinginan Wabup Irwan kembali menggaungkan kopi Arabica Ijen-Raung. Bahkan, Diskoperindag sudah melakukan pembinaan bagi pelaku usaha, termasuk pengusaha kopi di Bondowoso.
”Kami mendukung penuh keinginan Pak Wabup Irwan agar kopi Ijen-Raung ini menjadi city branding Bondowoso. Usaha itu memiliki prospek bagus untuk peningkatan ekonomi di saat pandemi seperti saat ini,” ujarnya. “Bahkan selama pandemi Covid-19 ini, diskoperindag sudah sering menggelar pameran kopi secara offline dan online. Salah satunya khusus memamerkan dan menjual kopi Arabica Ijen-Raung Bondowoso,” sambungnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS