SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) 1 Jatim, Bambang DH, kembali membagikan sembako untuk warga Kota Surabaya yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19, Minggu (29/8/2021).
Di sela pembagian sembako dalam kunjungan dapil ini, Bambang DH juga banyak mendengar keluhan warga, yang sebagian besar menyangkut kondisi ekonomi dampak pandemi Covid-19.
Bambang DH mengatakan, sembako yang dibagikan ini untuk meringankan beban masyarakat yang ekonomi keluarganya terimbas wabah global tersebut. Selama pandemi, dia telah membagikan sebanyak 15.300 paket sembako.
“Bantuan ini untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi yang belum selesai. Khususnya bagi mereka yang belum mendapat bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah,” terang Bambang DH.
Wali Kota Surabaya periode 2002-2010 ini mengatakan, pembagian ini akan terus dilakukan sepanjang pagebluk masih ada, “Susah dan senang kita selalu bersama rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa warga berterima kasih atas pemberian sembako dari Bambang DH di masa pandemi ini. Mereka juga menyampaikan keluhan kepada kader Banteng senior ini.
“Suami saya sebelumnya karyawan tetap dengan pendapatan setiap bulannya sekitar Rp 3 juta. Sejak pandemi statusnya berubah menjadi pekerja harian dengan upah Rp 1,7 juta. Ini membuat beban berat di rumah tangga,” ungkap Noor Farida, salah satu warga Kapas Lor Wetan.
Untuk menambah pendapatan, dia membuka usaha kecil-kecilan di rumah dengan berjualan elpiji. Tapi, ujarnya, kondisinya juga tidak mudah, karena pandemi pembelinya juga tidak banyak.
“Pembeli menurun sehingga kesulitan agar modal bisa diputar kembali,” tambahnya, sambil berharap pemerintah bisa membantu modal usaha, sehingga usahanya bisa bertahan.
Kesulitan ekonomi juga dialami warga setempat bernama Djoko yang setiap harinya bekerja dengan membuka toko kelontong. “Saya berharap bantuan sembako dari Pak Bambang DH terus dilakukan, karena sangat membantu,” sebutnya.
Dia mengaku sebelum pandemi usahanya bisa menghasilkan Rp 10 juta (kotor), tapi saat pandemi pendapatannya menurun hingga 50%.
“Bantuan modal sangat diperlukan untuk membantu kami yang memiliki usaha untuk bisa bertahan di tengah pandemi,” harapnya
Begitu juga dengan ‘curhat’ warga Banjar Sugihan yang berharap ada bantuan alat kerja di tengah menurunya ekonomi. Dengan alat kerja mereka bisa berkarya sehingga dapat menambah penghasilan.
Warga yang kesulitan pun juga menyalurkan aspirasi mereka kepada pengurus kampung maupun pengurus PDI Perjuangan.
“Setiap hari kita menerima keluhan tentang kondisi masyarakat yang serba terbatas baik untuk biaya pendidikan maupun kebutuhan pokok seperti sembako karena dampak pandemi,” ujar Supriyono, Sekretaris PAC PDI Perjuangan Tambaksari di sela-sela pembagian sembako.
Sehingga ketika ada program bantuan baik dari pemerintah maupun anggota DPR, pihaknya maupun masyarakat menyambutnya dengan antusias. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS