Sabtu
19 April 2025 | 6 : 54

Galih, Petani Milenial Sukses Budidaya Anggur

PDIP-Jatim-Galih-22082021

NGAWI – Fauzan Galih, milenial asal desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Ngawi, memilih menjadi petani. Menurutnya, menjadi petani tidak hanya sekadar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ada cita-cita besar yang ingin diraih olehnya, khususnya di bidang pertanian.

Pilihan menjadi di usia muda mungkin pilihan yang berbeda, terutama di tengah masyarakat desa yang terkontaminasi budaya budaya urban. Teman sebayanya, setelah lulus sekolah, lebih banyak merantau ke kota untuk mencari rupiah.

Tapi tidak dengan Galih. Ia punya pandangan lain soal kebiasaan kebanyakan pemuda desa. Menurutnya, dengan memahami potensi desa dan mengoptimalkan apa yang ada di desa, dirinya bisa hidup. Jika meminjam istilah dari Tri Sakti Bung Karno, asal paham dan mau berusaha, di desa pun bisa berdikari dalam bidang ekonomi. Galih pun menekuni budidaya tanaman anggur dengan berbagi varietas.

“Sudah dua tahun menggeluti budidaya anggur, untuk saat ini kita fokus pada penyediaan bibit anggur dari berbagai varietas dengan kwalitas yang bagus,” kata Galih, Minggu (22/8/21).

Terhitung, ada 35 varietas anggur yang dibudidayakannya. Kebanyakan anggur varietas impor. Seperti ninel, jupiter, julian, dixon, dan masih banyak lagi. Varietas jenis ini disebut Galih termasuk jenis buah anggur yang umum ditemukan di pasar Indonesia.

“Meskipun anggur bukan buah lokal asli Indonesia, tanaman jenis ini bisa tumbuh subur hingga berbuah di iklim tropis,” katanya.

Bibit anggur produksinya, jelas Galih, bisa berbuah setelah 4 hingga 6 bulan setelah tanam. Asal tanaman anggur dirawat dengan maksimal. Sementara harga jual bibit anggur produksi Galih cukup bervariasi. Mulai dari ratusan ribu, hingga satu jutaan. Bergantung pada varietas tanaman. Untuk pemasaran dia lakukan baik offline maupun online.

“Kalau untuk penjualan online, terjauh kita sudah pernah mengirim hingga luar pulau, seperti di pulau Sumatera, Kalimantan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Ke depan, Galih berharap, tidak hanya memproduksi bibit anggur. Namun, juga bisa menjadikan desanya sebagai sentra produksi buah anggur di Kabupaten Ngawi.

“Kita mulai dengan memberdayakan tetangga sekitar. Kita bagikan bibit anggur secara gratis. Berharap ke depan bisa menjadi sentra produksi buah anggur,” ungkapnya. (Mmf/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Puan Lantang Serukan Aksi Kekerasan terhadap Masyarakat di Gaza Segera Diakhiri

ISTANBUL – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang mendukung ...
SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...