SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Agustin Poliana memberikan bantuan berupa uang Rp 1 juta dan puluhan pangsit mie ayam ke sekira 10 Panti Asuhan yang tersebar di Surabaya. Kegiatan tersebut berlangsung sejak 3 Juli-24 Juli 2021.
Dia menyebut, pada kondisi sekarang, panti asuhan juga memerlukan perhatian dari berbagai pihak, karena lembaga tersebut mengandalkan donatur untuk kebutuhannya. Sementara di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para donatur juga tidak bisa memberikan donasi secara rutin.
“Ke panti asuhan itu inisiatif saja. Karena memang begini, banyak anak-anak yatim piatu yang di disana itu kan kadang-kadang tidak tersentuh ya. Hanya mengandalkan donatur-donatur dimana donatur itu kan juga kondisi seperti ini tidak bisa rutin,” jelas Agustin, Senin (26/7/2021).
“Makanya kenapa saya di dalam PPKM kemarin itu tidak ada pada para pasien Covid-19 atau mereka yang OTG, karena memang sudah banyak yang memberi bantuan. Jadi saya larinya ke teman-teman Panti Asuhan yang kondisinya ternyata juga sangat meprihatinkan,” bebernya.
Selain itu tambah Titin, sapaan akrabnya, selama kegiatan tersebut dirinya menyadari banyak anak-anak panti asuhan yang kesulitan selama pandemi Covid-19 ini.
Mulai dari kebutuhan, tempat tidur, hingga pendidikan yang mengharuskan daring sedangkan fasilitas di panti asuhan kurang memadai. Untuk itu kedepannya, ia akan berusaha melakukan pendekatan agar dapat membantu sebisa mungkin.

Dari situ, sebutnya, ternyata anak-anak di panti asuhan itu kesulitannya banyak sekali.
“Sekolah yang pakai zoom, ini kan tidak semua panti asuhan punya HP per anak, yang kedua, mereka juga tidak bisa kemana-mana, ada yang tempat tidurnya itu tidak layak, ada yang banjir,” ungkap Titin.
“Permasalahan berikutnya, itu mereka tidak bisa diterima sekolah negeri. Karena memang dia KK nya kan ga ada, atau ada yang dari luar Surabaya, namun akhirnya dia gak bisa ikut zonasi, dan ditampung ke sekolah-sekolah terdekat, atau sekolah Islam, ini kan sayang kan,” tambah dia.
“Kalau memungkinkan ada anggaran-anggaran CSR yang bisa membantu mereka kita akan arahkan kesana. Cuma itu mereka untuk minta sajadah atau karpet untuk shalat itu minta bantuan kita mintakan ke CSR swasta,” lanjut anggota Komisi C ini.
Selanjutnya, dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Yang dibantu kurang lebih 10 panti asuhan di daerah Surabaya, seperti Bratang, Nginden, terus ke utara sana juga ada daerah Simokerto, Bulak Banteng, Asem Mulya, Benowo, Wiyung, dari utara, timur kan ada semua. Kita upayakan bisa membantu mereka meskipun tidak banyak tapi kan mengurangi beban mereka,” pungkasnya. (nia/pr)













