SIDOARJO – Pandemi Covid-19 belum usai. Perlu kerjasama semua pihak agar segala kendala bisa dilalui. Hal tersebut diurai Anggota Komisi III DPR RI, Bambang DH saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sidoarjo, Senin (26/7/2021).
Walikota Surabaya Tahun 2002-2010 ini bertandang ke Polresta Sidoarjo, Kejari Sidoarjo dan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo.
“Banyak hal-hal yang kami diskusikan bersama. Harapannya ada solusi efektif untuk bersama-sama menangani pandemi ini,” ujarnya usai berkunjung ke Polresta Sidoarjo dalam rangka Reses Perorangan Masa Sidang V Tahun 2020-2021.
Untuk diketahui, saat berkunjung ke Polresta Sidoarjo, Bambang DH diterima Kepala Polresta Sidoarjo, Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro dan jajaran. ”Kami juga berbagi berbagai kebijakan yang dilakukan kepala daerah lain seperti di Surabaya misalnya. Bila bagus dan cocok untuk Sidoarjo bisa saling adopsi kebijakan,” katanya.
Dalam diskusi itu ditemui berbagai kendala lapangan misalnya mobilitas antara penduduk Sidoarjo dan Surabaya sangat masih dan nyaris tidak ada sekat. Banyak penduduk Sidoarjo yang melakukan tes swap di Surabaya, sehingga kesulitan untuk mendapatkan hasil tracing murni Kota Delta ini.
Terkait ketersediaan obat-obatan, Sidoarjo sebenarnya memiliki beberapa produsen obat dan vitamin. “Secara produksi mereka mampu, tetapi mengalami kesulitan bahan baku yang harus diimpor. Sedangkan untuk oksigen, salah satu produsen yang ada di Sidoarjo mengungkapkan jika sudah memaksimalkan produksinya. Selain itu hasil produksi juga harus dibagi untuk Provinsi lain,” ceritanya.
Sementara itu, saat bertemu dengan Kepala Kejari Sidoarjo, Arief Zahrulyani SH MH, berbagai langkah juga telah dilakukan pihak kejaksaan. Kejari Sidoarjo bersama dengan Forkopimda memberikan bantuan untuk mensukseskan program pemerintah seperti vaksinasi. Namun ada beberapa hambatan seperti minimnya tenaga input data.
“Kejari juga mengusulkan agar denda terhadap prokes bisa diwujudkan dalam bentuk bantuan sosial bagi masyarakat,” katanya.
Ketika di DPC PDIP Kota Sidoarjo, Bambang DH juga menerima laporan meninggalnya pengurus akibat pandemi. Sehingga segala bentuk kegiatan dialihkan secara daring atau online.
Bambang DH berharap dengan diperpanjangnya PPKM level 4 ini, kelemahan-kelemahan yang ada segera dibenahi. Mulai bantuan sosial, bagaimana bisa cepat sampai dengan ketepatan sasaran. Mahal dan lamanya hasil PCR, kesulitan tabung oksigen, kesulitan mendapatkan obat walau sudah memiliki resep, dan terbatasnya mendapat ruang perawatan bagi pasien yang harus ditangani tenaga medis.
Masyarakat juga bisa berperan ikut menekan penyebaran dan membantu menyelesaikan berbagai persoalan akibat pandemi ini dengan langkah-langkah kecil misalnya disiplin dan tertib terhadap protokol kesehatan, berbagi informasi penting seperti dimana mendapatkan oksigen, dimana bisa test PCR, mendapatkan plasma konvalesen dan sebagainya. “Semoga kita semua sehat dan pandemi bisa segera berakhir,” pungkasnya.(hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS