BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah terkonfirmasi positif Covid-19. Wabup yang akrab disapa Pakde Sugirah tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Pakde Sugirah divonis positif Covid-19 berdasarkan hasil PCR pada Selasa (06/07/2021) kemarin.

Dari hasil pemeriksaan medis, Pakde Sugirah diketahui tidak memiliki gejala penurunan kesehatan atau bisa disebut Orang Tanpa Gejala (OTG). Dari pemeriksaan menyeluruh, baik tekanan darah, detak jantung, ginjal maupun paru-paru semuanya dalam kondisi baik.

“Iya, saya sedang isolasi di rumah ini. Kemarin sore jam 18.00 WIB keluar hasil PCR-nya. Hasilnya saya positif Covid-19. Hasil general checkup RSUD Blambangan, alhamdulilah semuanya normal. Sehat tanpa gejala,” kata  Sugirah saat dikonfirmasi via telepon, Rabu  (07/07/2021).

Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyuwangi ini bercerita, pada Kamis (1/7/2021) lalu, salah satu sekretaris pribadinya diketahui positif Covid-19. Setelah itu, ia mewajibkan seluruh penghuni rumah dinas Wakil Bupati untuk menjalani swab. Tak terkecuali para juru dapur.

“Setelah dilakukan swab, yang positif itu ada tiga. Sekretaris, tukang bikin kopi, dan saya sendiri,” katanya.

Selama 14 hari ke depan, Pakde Sugirah akan menjalani isolasi mandiri. Meski demikian, ia tetap akan menunaikan tugasnya sebagai Wakil Bupati Banyuwangi. Selain fokus pada proses penyembuhan, ia juga melangsungkan pekerjaan dari dalam rumah (WFH).

“Proses isolasi atau penyembuhan sedang dilakukan, kalau pekerjaan ya tetep to dilakukan. Bisa dari rumah kan. Bagaimanapun ini adalah tanggung jawab saya,” jelasnya.

Menurut Pakde Sugirah, hari pertama menjalani isolasi mandiri ini dirinya memulai dengan olahraga pagi dan mengonsumsi vitamin serta makan makanan yang bergizi.

Semangat untuk sembuh dari Covid-19 terus dilakukan oleh Pakde Sugirah. Ia juga menekankan kepada sekretaris pribadinya dan peracik kopi di rumah dinasnya agar mengkonsumsi vitamin dan memperbanyak makan dan istirahat.

“Orang terpapar Covid-19 ini harus senang. Jangan dibikin susah. Pagi tadi saya sudah lari-lari di halaman depan, sambil berjemur sinar pagi. Sampai mandi keringat pokoknya tadi. Setelah dua jam baru saya sarapan dan minum air hangat,” katanya.

Pakde Sugirah juga mengingatkan, bahwa vaksinasi Covid-19 itu penting. Dengan vaksinasi ini, memungkinkan tubuh memiliki kekebalan terhadap virus. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan masih bisa terpapar Covid-19. Selain itu, Pakde Sugirah mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelakan prosedur protokol kesehatan.

“Makan harus banyak juga toh, vitamin sangat penting. Karena saya sudah genap divaksin, maka ada kekebalan imun tubuh. Sehingga tidak sampai terjadi penurunan kesehatan, lalu jangan sekali sekali menyepelekan protokol kesehatan,” ujar Pakde Sugirah.

Dengan pengalamannya menjadi pasien Covid-19 ini, Pakde Sugirah meminta kepada seluruh masyarakat Banyuwangi agar lebih disiplin protokol M3. Yakni mencuci tangan, memakai masker, dan tidak menciptakan atau menghindari kerumunan.

Menurut Pakde, rumus terbebas dari ancaman penularan Covid-19 adalah vaksinasi dan taat protokol M3. Kedua langkah ini harus dipenuhi secara total.

“Pada masyarakat Banyuwangi, mas saya mohon agar terus menjaga disiplin diri menerapkan protokol M3. Ini penting. Covid-19 bisa menular kepada siapapun tidak pilih-pilih korban. Saya buktinya.  Sebab itu, mari tingkatkan disiplin diri dan saling mengingatkan. Minimal kepada teman dan keluarga,” pinta Pakde Sugirah.

Terkait asal penularan Covid-19 pada dirinya ini, Pakde Sugirah tidak bisa mengetahui secara pasti. Sebagai Wakil Bupati yang langsung terjun ke masyarakat, maka segala kemungkinan bisa saja terjadi kepadanya. (ryo/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS