SURABAYA – A (11), putri kandung dari EAS (45), asisten rumah tangga yang menjadi korban penganiayaan oleh majikannya, terlihat senang saat dibawakan sebuah boneka, dan sekotak donat oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Minggu (9/5/2021) sore.
Saat ini A sedang berada di Unit Pelaksana Teknis, Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Provinsi Jawa Timur, Jalan W Monginsidi, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Sementara bocah perempuan itu dititipkan sampai kondisi ibunya pulih.
Dengan ditemani Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dyah Katarina, Armuji mengajak A mengobrol soal aktivitasnya sehari hari.
Tidak ada rasa trauma atau depresi yang ditampilkan oleh A. Justru sebaliknya, dia mampu berbicara dengan lancar, tanpa suatu kendala apapun.
Armuji mengatakan, sebelum ke PPSAB, pihaknya terlebih dahulu menengok EAS yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Menurutnya, EAS nantinya akan menjalani swab test.
“Dipastikan apakah ada kena indikasi Covid-19 atau tidak. Kalau tidak maka perawatannya tetap di sana sampai pulih. Kami pastikan sampai ibunya kembali sehat,” ujarnya.
“Setelah melihat ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, kami langsung ke sini, ingin mengetahui kondisi anak tersebut. Anaknya di sini sangat enjoy, tenang, dan nyaman karena ini fasilitas milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, tempat untuk menempatkan anak yang mengalami permasalahan berat,” imbuhnya.
Politisi asal PDI Perjuangan ini menyerahkan sepenuhnya pelaku tindak penganiayaan kepada Polrestabes Surabaya.
Armuji juga meminta kasus ini segera diusut tuntas. Rencananya, jika EAS sudah sembuh, Pemkot Surabaya akan mempertemukan ibu dan anak.
“Kami serahkan kepada pihak berwajib. Segera diusut dan permasalahannya terselesaikan. Kalau memang butuh pendampingan baik anak dan ibunya, pemerintah kota akan memberikan perlindungan biar bisa mengembalikan moril. Pasti ada trauma karena mengalami diskresi mungkin. Seakan akan mau dipisahkan oleh orang tua,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala UPT PPSAB, Lestari Indriani menuturkan, A sendiri dievakuasi oleh tim Polrestabes sejak kemarin sekitar pukul 10. Ibunya dirawat di rumah sakit sementara si anak tidak memungkinkan ikut dibawa kesana karena tidak mengeluhkan rasa sakit.
“Posisinya tadi masih di Polrestabes Surabaya. Untuk sementara dititipkan di sini. Sampai nanti nunggu kondisi ibunya membaik. Pasti dibicarakan lagi kapan si anak akan dipertemukan sama ibunya,” ungkapnya.
“Yang jelas upayanya pasti ada psikolog dari Polda. Pendampingannya ada semua bagi dia. Pasti aman disini. Semoga ibunya segera sembuh dan kembali normal kembali bersama,” tuntasnya. (tribunnews)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS