Sabtu
10 Mei 2025 | 7 : 24

Keren, 200 Pelajar Banyuwangi Jadi “Duta Cegah Perkawinan Anak”

pdip-jatim-ipuk-cegah-perkawinan-anak3

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggalang gerakan mencegah perkawinan usia anak. Sebanyak 200 pelajar dikukuhkan sebagai “Duta Cegah Perkawinan Anak”.

Ipuk Bersama Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, melakukan pengukuhan di SMP 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu (5/5/2021). Sebanyak 40 duta mengikuti langsung acara pengukuhan, sementara 160 duta lainnya mengikuti secara daring.

Bupati yang kader PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, perkawinan usia anak (sebelum 19 tahun) masih cukup tinggi di Indonesia. Khusus untuk Banyuwangi, pada 2020 terdapat sekitar 763 izin dispensasi perkawinan anak.

“Meski di Banyuwangi angkanya tidak termasuk terbesar secara nasional, tetap perlu terus kita gaungkan edukasi cegah perkawinan anak,” ujarnya.

Sesuai UU Nomor 16/2009 tentang Perkawinan, batas usia perkawinan bagi perempuan dan laki-laki adalah 19 tahun. Jika kurang dari 19 tahun, maka harus mengajukan dispensasi nikah di pengadilan.

Untuk itu Ipuk mengatakan, para duta tersebut bertugas menggaungkan edukasi pencegahan perkawinan anak kepada lingkungan sekitarnya.

Para duta dari perwakilan pelajar SMP dan SMA itu telah mengikuti pelatihan dengan narasumber lintas sektor, mulai Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Pendidikan.

Berbagai dampak buruk perkawinan anak dibeberkan, seperti bisa membahayakan persalinan, risiko anak stunting, kekerasan dalam rumah tangga, hingga putus sekolah.

“Sengaja saya libatkan anak muda menjadi duta, karena kalau curhat dan ngobrol sesama teman sebaya kan enak, lebih efektif daripada kita bikin seminar-seminar yang terkesan satu arah menceramahi,” imbuh Ipuk.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, mengapresiasi langkah Banyuwangi mencegah perkawinan anak.

“Inovasi yang bagus telah digalangkan di Banyuwangi, ada duta cegah perkawinan anak, duta ini dapat menjadi pelopor untuk mengedukasi bahwa perkawinan dini pada anak akan berdampak pada anak, baik secara fisik maupun mental,” paparnya. (ryo/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Dorong UMKM Naik Kelas dan Revitalisasi Wisata, Novita Hardini Datangkan Pendiri Oleh-Oleh Bali

TRENGGALEK — Dalam upaya mendorong potensi wisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Trenggalek, anggota Komisi VII ...
LEGISLATIF

Puan Desak Pemerintah Jamin Keselamatan WNI yang Terjebak Konflik India-Pakistan

JAKARTA – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik bersenjata antara ...
LEGISLATIF

Naikkan Daya Tarik Pengunjung, DPRD Surabaya Dorong SWK Berinovasi

SURABAYA – Kota Surabaya memiliki sentra wisata kuliner (SWK) yang tersebar di beberapa lokasi. Keberadaan SWK ini ...
KRONIK

Bupati Fauzi Kukuhkan Pengurus TP PKK 2025–2030, Dorong Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, resmi mengukuhkan pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan ...
KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Gorong-Gorong Tersumbat, Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga kebersihan ...
EKSEKUTIF

Seluruh Wali Kota Sepakat, Eri Cahyadi Kembali Pimpin Apeksi

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota ...