Kamis
30 Januari 2025 | 11 : 16

Cerita di Balik Baju Adat Sabu Raijua yang Dikenakan Jokowi…

pdip-jatim-jokowi-adat-sabu-01

JAKARTA – Pakaian adat Sabu Raijua NTT yang dikenakan Presiden Joko Widodo di acara Pidato Tahunan MPR RI Tahun 2020 di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (14/8/2020) lalu, rupanya didatangkan langsung dari perajin di Pulau Sabu.

Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho mengatakan, beberapa pekan sebelum acara , Presiden Jokowi meminta tim sespri untuk menyiapkan pakaian adat yang akan dikenakan saat acara pidato tahunan di MPR/DPR.

“Setiap tahun, salah satu tugas kami di tim sespri adalah menyiapkan baju adat yang akan dipakai Bapak Presiden. Demikian juga pada tahun ini,” ujar Anggit saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

“Untuk tahun ini, Presiden ingin mengangkat baju-baju adat dari suku-suku yang belum banyak dikenal, belum banyak terekspose,” lanjut dia.

Presiden Jokowi ingin masyarakat Indonesia mengenal lebih jauh keragaman suku-suku tersebut. Tim sespri pun mengumpulkan data terkait suku yang masuk kategori keinginan Presiden Jokowi.

Setelah didapat, tim menyeleksinya. Lalu, pilihan pakaian adat yang sudah mengerucut disampaikan ke Presiden Jokowi. “Setelah didiskusikan, beliau akhirnya memilih baju adat Sabu,” ujar Anggit.

Salah satu alasan dipilihnya baju adat Sabu Raijua, yakni melekatnya prinsip egaliter pada pakaian itu.

Busana adat itu tidak digunakan untuk kelas sosial atau upacara tertentu saja. Semua kalangan, mulai dari rakyat kecil hingga bangsawan, dapat mengenakan pakaian adat itu dalam acara apapun.

Tim sespri kemudian menghubungi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, Ibu Julie S. Laiskodat untuk berkoordinasi tentang penyediaan baju adat tersebut.

“Baju adat itu asli sari para perajin di Sabu. Kami tim sespri menerima apa adanya dari sana, tidak memodifikasi apapun,” lanjut Anggit.

Baju adat itu pun merupakan baju adat yang sudah jadi. Tutup kepala, kain tenun menyilang, sabuk dan kalung tidak dirancang khusus untuk ukuran tubuh Presiden Jokowi, melainkan hanya dicari yang kira-kira pas. “Dan untungnya cukup pas ketika dikenakan Presiden,” ujar Anggit.

Tenun Sabu dikenal mempunyai corak warna cerah dan banyak. Namun, kecerahan warna itu bukan jadi pilihan Presiden Jokowi.

Ia memilih warna yang paling minimalis dengan nuansa gelap, yakni warna dasar hitam dengan corak kuning keemasan.

Nuansa tersebut dipilih sebagai perlambang Indonesia yang sedang berduka cita akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang merenggut ribuan korban jiwa, termasuk tenaga medis.

Presiden Jokowi tinggal memadupadankan pakaian adat itu dengan lapisan dalam kemeja hitam lengan panjang dan celana hitam milik sendiri. (*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Minta Pemkab Malang Serius Tangani Sekolah yang Masih Dipimpin Plt

MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, menegaskan bahwa pemerintah daerah ...
SEMENTARA ITU...

Puji Prototipe Makan Bergizi Gratis Pemkab Trenggalek, Novita Hardini: Efisien dan Berbasis Swadaya

TRENGGALEK – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Novita Hardini, mengapresiasi inovasi ...
KRONIK

Menteri Kebudayaan Resmikan Monumen Keris, Bupati Fauzi: Ikon Pariwisata dan Pusat Ekonomi

SUMENEP – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, didampingi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meresmikan Monumen ...
LEGISLATIF

Pedagang Pasar Tolak Pendirian Minimarket di Lojejer, Begini Sikap DPRD Jember

JEMBER – Komisi B DPRD Jember minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember segera ...
HEADLINE

Puan Ajak Masyarakat Beri Kesempatan ke Pemerintah Sempurnakan Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani minta masyarakat memberi kesempatan kepada pemerintah untuk menyempurnakan ...
LEGISLATIF

Pengunjung Wisata di Surabaya Melonjak, Ghoni: Ini Bisa Menambah PAD

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengatakan, meningkatnya kunjungan wisatawan di ...