Selasa
26 November 2024 | 2 : 42

Daniel Rohi: Terjadi Persaingan Tidak Sehat Antara PG di Jatim, Ini Pemicunya

pdip-jatim-daniel-rohi-170720

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Daniel Rohi menyatakan prihatin atas keluhan Serikat Pekerja Pabrik Gula di Jawa Timur. Mereka menyampaikan kekhawatiran pabrik gula (PG) tempat mereka bekerja, akan berhenti beroperasi gara-gara kekurangan bahan baku tebu.

“Saya sangat prihatin dan berempati terhadap apa yang disampaikan teman-teman asosiasi pekerja pabrik gula, bahwa pabrik gula yang ada di Jawa Timur yang sudah beroperasi puluhan bahkan ratusan tahun terancam berhenti beroperasi karena kekurangan bahan baku tebu,” ungkap Daniel Rohi, Jumat (17/7/2020).

“Jika persoalan ini dibiarkan, berhentinya operasional pabrik tebu tentu akan berdampak pada hampir 700 ribu rakyat yang menggantungkan hidupnya pada komoditi gula,” lanjut anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut.

Keluhan Serikat Pekerja Pabrik Gula tersebut, jelas Daniel Rohi, disampaikan saat mereka melakukan audiensi dengan Komisi B DPRD Jawa Timur pada Senin (13/7/2020).

Serikat Pekerja Pabrik Gula yang hadir, di antaranya dari PTPN X, XI, Serikat Pekerja Rajawali Nusantara, dan SPPP SPSI PG Kebon Agung.

Legislator yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim menambahkan, saat ini Provinsi Jawa Timur sebagai lumbung gula nasional dan mampu memproduksi gula sebanyak 1.046.856 ton/tahun. Sedangkan kebutuhan Jawa Timur sebesar 426.000 ton/tahun, sebutnya, akan terancam.

Hal ini disebabkan karena pasokan bahan baku tebu semakin berkurang akibat lahan tebu yang terus menyusut dan terjadi persaingan tidak sehat antara pabrik gula yang ada di Jawa Timur.

Salah satu pemicunya, sebut Daniel, adalah kehadiran pabrik gula baru yakni  PG Kebun Tebu Emas (KTM) di Lamongan dan PG Rejoso Manis Indo (RMI) di Blitar yang ditengarai belum memenuhi ketentuan perizinan.

Yakni memiliki lahan tebu yang memproduksi 20% bahan baku tebu dan memasok bahan baku tebu dari petani yang bukan menjadi mitra, dan ini merusak sistem relasi petani tebu dan PG yang telah terjalin selama ini.

Untuk itu, dia mendukung keputusan Komisi B agar segera memanggil pihak PG KTM dan PG RMI untuk diminta klarifikasinya dan meminta kepala Dinas Perkebunan untuk melakukan kajian terkait masalah tersebut.

“Jika terbukti keberadaan pabrik gula tersebut melanggar ketentuan, maka pemerintah diminta untuk bertindak tegas bahkan membatalkan izin operasionalnya,” tegasnya.

Daniel juga mengajak semua PG agar terus memperbarui diri dalam aspek manajemen dan pemutahiran teknologi di pabrik agar lebih adaptif terhadap  perubahan.

“Sehingga mampu bersaing dan menjalankan bisnis secara sehat karena dilandasi etika dan moral yang tinggi,” pungkas dia. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
EKSEKUTIF

Jelang Hari Jadi ke-1264 Kabupaten Malang, Bupati Sanusi Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

MALANG – Bupati Malang, Muhammad Sanusi, menghadiri kegiatan doa bersama menjelang peringatan Hari Jadi ke-1264 ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...