SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar Diklat Pengembangan Kapasitas Kader bagi fungsionaris badan-badan Partai. Pengembangan kapasitas kader ini digelar di aula kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Sabtu (4/7/2020).
Kader fungsionaris yang mengikuti kegiatan ini perwakilan dari badan-badan yang ada di DPD PDIP Jatim. Seperti Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN), Badan Pemenangan Pemilu, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), Badiklat, dan Badan Kebudayaan Nasional .
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPD PDI Perjuangan Jatim Daniel Rohi mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan pengembangan kapasitas kader untuk lebih memantapkan masalah ideologi dan organisasi Partai.
“Dua hal ini, yakni ideologi Partai serta pemahaman organisasi kepartaian kita, perlu dikembangkan terus-menerus. Karena Partai kita selalu dihadapkan dengan tantangan-tantangan,” kata Daniel saat menyampaikan arahan.
“Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, di mana ada pihak-pihak yang mempertanyakan ideologi Partai kita. Maka kader harus mampu menjawab hal-hal tersebut,” tambah politisi yang juga anggota DPRD Jatim ini.
Pancasila sebagai dasar negara, dan Pancasila sebagai ideologi Partai, sebutnya, adalah Pancasila yang diilhami oleh pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945.
Kegiatan ini diikuti sekitar 48 fungsionaris badan-badan PDIP. Oleh karena masih terkait pagebluk virus-Corona (Covid-19), tempat duduk peserta ditata sesuai protokol kesehatan.
Menurut Sekretaris Badiklat PDI Perjuangan Jatim Yordan M Batara-Goa, Diklat Pengembangan Kapasitas Kader untuk fungsionaris Partai ini terbagi dalam dua gelombang. Gelombang ke-2 rencananya digelar Sabtu pekan depan.
“Sebenarnya bisa saja jadi satu gelombang. Namun untuk memenuhi protokol kesehatan terkait wabah Covid-19, kami membagi dua gelombang. Gelombang kedua rencananya Sabtu depan,” jelas pria yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Selain mendapat materi selama diklat, imbuh Yordan, para peserta akan mendapat tugas di lapangan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS