
SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya kenangan tersendiri dengan sang maestro lagu-lagu campursari, Didi Kempot. Kenangan terhadap almarhum yang dijuluki Lord of The Broken Heart itu diungkapkan Risma di sela acara Konser Digital “Tombo Kangen, in memoriam Didi Kempot”, Senin (25/5/2020) malam.
Di konser amal virtual yang digelar Pemkab Ngawi itu, Risma menuturkan, bahwa ia pernah bertemu langsung dengan Didi Kempot dalam acara Rakernas PDI Perjuangan. Dia mengaku sangat terkesan dengan keramahan dan kerendahan hati Didi Kempot.
“Tiba-tiba ada yang menyapa saya, dan saya kaget ternyata itu mas Didi Kempot. Waktu itu, mas Didi sudah terkenal. Makanya saya kagum meski sudah menjadi legenda, namun almarhum masih rendah hati dan membumi,” kenang Risma.
Baca juga: Konser Digital, Didi Kempot Persembahkan “Sungkem” untuk Megawati
Wali kota yang juga menjabat Presiden UCLG ASPAC itu salut terhadap sosok Didi Kempot yang konsisten di dunia musik campursari. Dia berharap, semangat dan konsistensi Didi Kempot dapat ditiru oleh para generasi muda.
“Saya tahu, tidak banyak musisi yang bisa seperti itu. Mas Didi Kempot salah satu yang sanggup membuktikannya. Tidak ada kesuksesan yang instan. Semua lewat kerja keras, komitmen dan konsisten. Hal itu sudah ditunjukan oleh almarhum Didi Kempot,” tuturnya.
Konser amal virtual yang dipandu Bupati Ngawi Budi Sulistyono tersebut menyuguhkan lagu-lagu mendiang Didi Kempot yang dibawakan sejumlah musisi Jawa Timur.
Selain Risma, ada beberapa tokoh juga bergabung secara daring. Di antaranya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Trenggalek M. Nur Arifin juga bergabung secara virtual di acara yang berlangsung di Gedung Eka Kapti Ngawi itu.
Pada kesempatan itu, Risma mendapat surprise sebuah lagu berjudul “Surabaya”.
“Bu Risma, ini ada kejutan berupa lagu Surabaya karangan almarhum Areng Widodo. Pesan almarhum, lagu ini harus dilaunching di acara ini. Meski Tuhan berkehendak lain, namun kita tetap laksanakan amanat dari beliau,” kata Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Risma pun mengaku senang terkait lagu tersebut. Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan ini, lagu tersebut bisa menjadi salah satu kado ulang tahun Surabaya yang akan jatuh pada 31 Mei depan.
Sementara itu, Bupati Trenggalek, M Nur Arifin mengaku sangat mengagumi sosok Didi Kempot, dan kerap memakai lagu Sang Maestro Campursari itu saat kampanye Pilkada Trenggalek.
“Hampir semua kampanye menyanyikan lagu Mas Didi, merayu warga Trenggalek dengan lagu sekonyong-konyong koder, jadi ada hutang budi,” kata Nur Arifin dalam sambungan telepon.
Dia pun merasa menyesal karena belum sempat bertemu dengan Didi Kempot. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS