
MALANG – Persoalan yang dialami oleh Paguyuban Pengrajin Batik Kabupaten Malang, bukan pada bahan baku melainkan masalah pemasaran dan akses permodalan. Hal itu mereka ungkapkan saat bertemu Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari Bisowarno di Workshop Batik Pakisaji, kemarin.
Supriadi, Wakil Ketua Paguyuban Batik Kabupaten Malang menyampaikan, persoalan yang dihadap saat ini adalah persoalan pemasaran dan akses permodalan. Karena itu, pihaknya berharap ada solusi dari Sri Untari.
“Kita berharap ada, solusi dari Bu Sri Untari, agar geliat pengrajin batik di Kabupaten Malang ini bisa lebih menonjol lagi, dan tidak kalah dengan batik lainnya,” ujar Supriadi.
Jumlah pengrajin batik di Kabupaten Malang, menurutnya sangat banyak, sekitar 58 pengrajin dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Jumlah tersebut merupakan potensi besar, namun terkendala masalah pemasaran.
Untuk mencarikan solusi, permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin batik Di Kabupaten Malang, Untari mengajak para pengrajin batik mendirikan Koperasi Batik.
“Bapak para pengrajin, saya ajak untuk mendirikan koperasi Batik. Nanti saya bantu menguruskan. Biar pengrajin batik ini punya kekuatan,” ujar Untari.

Dengan mendirikan Koperasi Batik, dia meyakini akan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota. Dengan menjadi anggota koperasi Batik, secara tidak langsung akan mendapatkan bantuan dari pemerintah, dari sisi pembinaan.
“Kalau soal akses permodalan saya akan bantu, para pengrajin batik, bisa saya kenalkan dengan sejunlah perbankan. Saya yakin ini menjadi jalan pengrajin batik Kabupaten Malang lebih sejahtera,” ujarnya.
Perempuan yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini juga akan memasarkan Batik Kabupaten Malang, dengan cara membeli batik dari masing-masing pengrajin. Kemudian batik itu akan dipakai pada saat kunjungan atau saat turun ke Dapil.
“Saya akan beli, untuk dipakai pada saat turun dapil. Selain itu saya akan meminta kepada seluruh anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang untuk beli batik hasil karya pengrajin Kabupaten Malang,” terang Untari.
Selain itu, jika ke depan diberikan izin dan mendapat dukungan dari masyarakat untuk menjadi Bupati Malang, maka batik Kabupaten Malang akan dijadikan ikon dan wajib digunakan oleh aparatur sipil negara (ASN) dan siswa sekolah.
“Mohon doanya, jika Allah menghendaki saya ingin mengangkat pengrajin batik menjadi lebih sejahtera. Karya mereka akan menjadi bagian penting untuk kemajuan Kabupaten Malang,” pungkas Untari. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS