Minggu
11 Mei 2025 | 11 : 23

Seknas Fokus Garap Komunitas Binaan

Sasa-Seknas Jokowi Surabaya

Sasa-Seknas Jokowi SurabayaSURABAYA – Kurang 2 minggu jelang hari pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang, Seknas Jokowi Surabaya mematangkan langkah sosialisasi dan pengamanan suara pasangan capres nomor 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Dijumpai Infokomnews saat rapat konsolidasi jaringan di sekretariatnya Jalan Ngagel Madya VI No 2 Surabaya, Selasa (24/6/2014) malam, Koordinator Seknas Jokowi Surabaya Diana Sasa menjelaskan beberapa langkah strategis yang dilakukan pihaknya.

“Dua hari lalu kami mendistribusikan alat peraga kepada semua jaringan komunitas binaan. Minggu lalu sudah sebagian terdistribusi. Ini datang lagi dari donatur relawan. Alhamdulillah meski terbatas, namun spanduk, pin, dan sticker bisa terbagi rata ke relawan. Kami targetkan spanduk dalam dua hari ini sudah terpasang di warung-warung dan gang masuk kampung. Sticker dan pin kami gunakan untuk souvenir saat berkunjung dari rumah ke rumah menjaring pemilih,” jelas Sasa.

Seknas Jokowi Surabaya, kata Sasa, fokus menggarap sosialisasi pada pemilih di komunitas binaan yang memang sudah lama menjadi dampingan para aktivis relawan Seknas. “Ada enam komunitas yang kami garap serius, yaitu nelayan Kenjeran, buruh beberapa sektor, korban 65, musisi Surabaya, veteran, dan komunitas waria,” terang dia.

Selain sosialisasi, Seknas Jokowi Surabaya juga merekrut relawan saksi yang akan menjadi saksi pendamping di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Satu TPS di daerah binaan kami usahakan minimal ada satu saksi relawan. Semua terdaftar resmi melalui server yang sudah disediakan tim relawan Jokowi-JK di pusat. Jika dibutuhkan oleh tim pemenangan, relawan saksi ini bersedia pula menjadi saksi utama,” imbuh Sasa.

Ke depan, Seknas Jokowi Surabaya juga akan melakukan gerakan menghadang praktik money politic. Sejak seminggu sebelum pemungutan suara, jaringan relawannya tegas akan melakukan pengamanan wilayah untuk mencegah calon lain masuk menggunakan politik uang.

“Bukan menuduh, tapi kami mengantisipasi. Praktik-praktik yang mengotori demokrasi seperti itu harus kita lawan,” tambah Sasa.

“Kita ingin pesta demokrasi ini berjalan sesuai visi Jokowi -JK yaitu revolusi mental. Memilih pemimpin dengan hati nurani, bukan uang,” pungkasnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...