Minggu
11 Mei 2025 | 11 : 25

Soal Amandemen Terbatas, PDIP Senafas dengan Jokowi

pdip-jatim-hasto-sekjen-kik

JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, dalam agenda amandemen terbatas UUD 1945, tidak ada pertentangan pandangan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDIP.

Sebab, kata Hasto, Jokowi tidak setuju presiden dipilih MPR. Amandemen terbatas yang dicanangkan PDIP pun tidak menyentuh ranah pemilihan presiden.

“Amandemen terbatas tidak mengubah tata cara pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat, karena demikian tidak ada perbedaan antara sikap PDI Perjuangan dengan Pak Presiden. Semua senafas,” tegas Hasto di lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019).

Dia mengungkapkan, agenda amandemen terbatas sudah ada sejak zaman Taufik Kiemas memimpin MPR.

Menurutnya, haluan negara dibutuhkan untuk memuat kebijakan strategis dan pokok politik demokrasi, kebudayaan, hukum dan kesejahteraan rakyat. Perlu adanya perencanaan menyeluruh dan mengikat dari tingkat pusat sampai daerah.

“Semua itu diperjuangkan di dalam perencanaan menyeluruh dan terintegrasi yang mengikat seluruh lembaga tinggi negara dan pemerintah dari pusat sampai ke daerah,” jelas Hasto.

Dia menjabarkan, dengan haluan negara bisa melakukan pemetaan pembangunan berdasarkan wilayah. Seperti, penetapan daerah sebagai pusat industri berat pertahanan, pusat pangan, sampai daerah menjadi pusat jasa.

Hal itu juga kesinambungan dengan rencana pemindahan ibu kota oleh Jokowi. “Terus dikembangkan karena pak Jokowi mencanangkan pemindahan ibu kota negara RI ke Kalimantan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait komposisi kabinet yang akan disusun Jokowi, dirinya dan para sekretaris jenderal Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tak setuju dengan adanya dikotomi antara menteri profesional dan menteri dari partai.

“Jadi kami enggak setuju. Ada di dalam kesepakatan pertemuan para sekjen tadi malam,” sebutnya.

Para sekjen, lanjut Hasto, juga berpendapat seharusnya tidak ada dikotomi antara menteri profesional dari partai dan menteri profesional dari kalangan teknokrat.

Pasalnya, jelas dia, para pengurus partai juga memiliki kemampuan dalam disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang memadai dalam berbagai bidang.

Meski demikian, imbuh Hasto, soal susunan kabinet tetap menjadi kewenangan Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...